Rechercher dans ce blog

Selasa, 23 Mei 2023

Arema FC Tambah Dua Lagi Amunisi Lokal - Bola.net

Bola.net - Perlahan tapi pasti, Arema FC menggenapi komposisi pemain mereka jelang musim 2023/2024. Kali ini, klub berlogo singa mengepal ini resmi meminang dua pemain lokal untuk menggenapi skuad mereka.

Dua pemain lokal tersebut adalah Samsudin dan Dicky Agung Setiawan. Pemain berposisi sayap dan penjaga gawang ini resmi menandatangani kontrak dengan manajemen Arema FC pada Selasa (23/05).

taboola mid article

"Hari ini, secara resmi, ada dua pemain yang menjalani kesepakatan," ucap Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas, dalam rilis yang diterima redaksi Bola.net.

"Mereka adalah Samsudin yang berposisi sebagai pemain sayap dan satu lagi ada Dicky Agung Setiawan yang berposisi sebagai kiper," sambungnya.

Dalam keterangan mereka, manajemen Arema FC mengikat dua pemain tersebut dengan kontrak berdurasi setahun.

Dua pemain ini menjadikan Arema FC telah mendaratkan sembilan amunisi lokal sejauh ini. Sebelumnya, Arema sudah resmi meminang Flabio Soares, Hamdi Sula, Rifad Marasabessy, Rendra Teddy, Fardan Harahap, Samuel Balinsa, dan Gufroni Al Ma’ruf.

Para pemain baru tersebut sudah menjalani sesi latihan rutin bersama Dendi Santoso dan kawan-kawan.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

Adblock test (Why?)


Arema FC Tambah Dua Lagi Amunisi Lokal - Bola.net
Kelanjutan artikel disini

Pakar UPH: Etnik Tionghoa Banyak Beradaptasi dengan Budaya dan Masyarakat Lokal - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Dosen Pascasarjana Ilmu Komunikasi UPH, Dr. Johanes Herlijanto mengatakan, Tionghoa Muslim menjadi salah satu contoh yang nyata yang memperlihatkan betapa Tionghoa telah banyak beradaptasi dengan budaya dan masyarakat lokal.

"Tionghoa bukan hanya mampu memengaruhi dan dipengaruhi oleh berbagai tradisi tempatan, tapi juga bisa memeluk agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia," kata dia dalam keterangannya, Selasa (23/5/2023).

Dia mengaku, melalui proses adaptasi baik dengan masyarakat setempat maupun dengan agama yang mereka anut, masyarakat Tionghoa Muslim membangun sebuah identitas yang memiliki keunikan tersendiri, yang tentunya sangat berbeda dari budaya dari orang-orang yang tinggal dan hidup di daratan Tiongkok.

Baca juga: Redam Bullying, Kemendikbud Fokus Cegah 3 Dosa Besar Pendidikan

Bahkan, bagi Johanes, Tionghoa Muslim bukan hanya telah beradaptasi, tetapi juga membangun ruang bagi sebuah interaksi antar budaya, antara orang non-Tionghoa Muslim dan Tionghoa non-Muslim.

Johanes berpendapatapa yang diperlihatkan oleh Tionghoa Muslim menambah bukti bagi berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para sejarahwan.

Seperti yang telah disimpulkan sejak beberapa dasawarsa lalu oleh Prof. Wang Gungwu, seorang sejarawan yang sangat ahli dalam kajian mengenai Tionghoa perantauan, berbagai penelitian yang telah dilakukan terhadap para migran dari daratan Tiongkok menunjukkan bahwa para migran yang seringkali disebut sebagai Tionghoa perantauan itu adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk selalu berubah dan beradaptasi.

Johanes menerangkan, kemampuan untuk beradaptasi dan berubah di atas juga melekat pada orang-orang Tionghoa Indonesia.

Menurut dia, sejak mereka mendiami berbagai pulau di Nusantara, Tionghoa Indonesia telah mengalami proses perjumpaan dengan budaya lokal dan budaya-budaya lain yang mereka temui di tanah tempat mereka tinggal.

Oleh karenanya, Tionghoa Indonesia telah berkembang menjadi kelompok-kelompok yang unik, yang identitas dan budayanya lebih tepat dipahami melalui konsep hibriditas, sebuah konsep yang merujuk pada sebuah kebudayaan mengandung aspek-aspek dari berbagai kebudayaan lain.

Bahkan, menurut Johanes, terdapat budaya yang berbeda-beda antara satu kelompok etnik Tionghoa yang tinggal dan berkembang di sebuah daerah dengan mereka yang tinggal di daerah lain.

Baca juga: Kemendikbud Sesalkan Tewasnya Siswa Kelas 2 SD di Sukabumi

Adblock test (Why?)


Pakar UPH: Etnik Tionghoa Banyak Beradaptasi dengan Budaya dan Masyarakat Lokal - Kompas.com - KOMPAS.com
Kelanjutan artikel disini

Perumda Pasar Datangkan 130 Ton Beras dari Belasan Tempat Penyosohan Lokal - detikBali

Badung -

Pemkab Badung telah memulai program wajib pembelian beras petani lokal bagi aparatur sipil negara (ASN) maupun non-ASN hingga pejabat pimpinan daerah sejak Selasa (16/5/2023) lalu. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Badung Nomor: 500/4730/SETDA tentang Penyediaan Beras di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung.

Direktur Perumda Pasar dan Pangan Badung I Made Sukantra menegaskan 130 ton beras disalurkan untuk program ini. Beras yang diklaim berkualitas super didatangkan dari belasan tempat penggilingan beras di tiga kecamatan, yakni Petang, Abiansemal, dan Mengwi.

"Inilah program yang sudah disiapkan lama dan kami di Perumda Pasar dan Pangan dipercaya sebagai penyedia beras. Ini murni beras yang diambil hasil gabah petani Badung," jelas Sukantra, Selasa (23/5/2023).

Sukantra mengatakan penyaluran beras ini diakui sebagai awalan untuk program produksi beras Badung beberapa waktu mendatang. Pemerintah akan langsung membeli hasil produksi petani berupa gabah bukan tebasan.

"Ini akan berlanjut terus. ASN itu menjadi pionir mengenalkan beras Badung di masyarakat. Berapa ton disalurkan? Ya 130 ton, itu untuk ASN saja dengan harga Rp 12.500 per kilogram," kata Sukantra.

Sementara itu, pembayaran belanja beras dilakukan langsung dipotong dari gaji para ASN dan pegawai kontrak melalui skema autodebit. Program sekaligus dalam rangka menyukseskan keberpihakan terhadap petani lokal.

"Kebijakan bupati, agar ada keberpihakan kepada petani di Badung. Jadi, petani dipastikan produksinya dibeli masyarakat dan program ini dimulai dari kalangan ASN/PNS," ungkap Adi Arnawa, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung.

Ketentuan jatah beras per bulan yang wajib dibeli berbeda-beda antara satu golongan dengan golongan lainnya, sesuai SE Bupati.

Adapun, ketentuan pembelian beras untuk bupati dan ketuaDPRD sebanyak 50 kilogram (kg). Sementara, wakil bupati maupun wakil ketuaDPRD sebanyak 40 kg, dan 25 kg untuk anggotaDPRD.

Selanjutnya, pejabat eselon IIA, seperti sekretaris daerah diwajibkan untuk membeli beras 30 kg. Kemudian, turunannya seperti pejabat eselon IIB, III, IV, dan pegawai kontrak disesuaikan dengan jenjang antara 5-25 kg.

Lalu, pejabat setingkat di BUMD mulai dari direksi, pengawas, hingga pegawai mendapatkan 10-25 kg bergantung jabatan masing-masing.

"Bupati Badung mendorong pada tahun ini, sektor pertanian jalan. Ini potensi besar. Bayangkan pariwisata Bali selama ini didukung pangan dari luar Bali. Kami ingin petani di Badung bisa mendapatkan keuntungan dari sektor pariwisata atau pangan," pungkas Adi.

Simak Video "Jokowi Heran, Kok Panen Raya Tapi Harga Beras Tak Turun"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/gsp)

Adblock test (Why?)


Perumda Pasar Datangkan 130 Ton Beras dari Belasan Tempat Penyosohan Lokal - detikBali
Kelanjutan artikel disini

Senin, 22 Mei 2023

Kalau Jadi, Subsidi Jagung Pakan Ternak Hanya untuk Petani Lokal | Republika Online - ekonomi.republika.co.id

Peternak ayam petelur di Dusun Gebug, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, sedang beraktivitas di dalam kandang battery atau kandang produksi ayam petelur yang dikelolanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah membuka opsi pemberian subsidi jagung untuk mengendalikan harga pakan ternak. Dengan demikian, terkendalinya harga pakan ternak juga bisa menekan harga telor yang saat ini kembali naik.

“Memang ada beberapa harga seperti jagung, saya dengar pakan naik, tentu akan mempengaruhi… Misalnya jagung rakyat mahal sampai Rp 6.500, kita akan coba nanti misalnya Rp 1.500 disubsidi apakah untuk transportnya, untuk apanya, sehingga harga pakan juga terkendali. Kita lihat dulu lah satu bulan ini,” ujar Zulkifli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/5).

Opsi pemberian subsidi jagung ini masih dalam tahap pengkajian. Namun ia menegaskan, jika subsidi diberikan, maka hanya akan diberikan untuk jagung hasil para petani lokal.

“Cuman sekarang kalau andaikata kita putuskan itu belum nilainya akan dibahas. Tapi yang disubsidi itu dari petani lokal, jangan sampai yang impor disubsidi,” ujarnya.

Selain subsidi jagung, Zulhas mengatakan perlunya meningkatkan produksi sehingga harga telor dapat terkendali.

“Telur itu kan selama ini banyak sekali pengusaha telur itu yang tutup bangkrut, karena harganya terlalu murah kemarin. Bahkan mau lebaran aja Rp 25 ribu, Rp 26 ribu, bangkrut orang. Karena dia harus harganya jualnya itu Rp 28 ribu. Nah karena itu sebagian induk-induknya diremajakan, potong, perlu waktu,” jelasnya.

Menurut Zulhas, harga telur akan mulai stabil dalam waktu dekat. “Saya kira perlu sedikit, sebentar lagi juga mulai stabil,” kata dia.

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

Advertisement

Adblock test (Why?)


Kalau Jadi, Subsidi Jagung Pakan Ternak Hanya untuk Petani Lokal | Republika Online - ekonomi.republika.co.id
Kelanjutan artikel disini

Upaya Hartopo Kenalkan Potensi Lokal Kudus ke Tingkat Nasional - Tribun Muria

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus terus berupaya mempromosikan potensi lokal ke tingkat nasional.

Terakhir promosi potensi lokal Kudus dilakukan di Bandung dalam Indonesia Tourism & Trade Investment Expo 2023 "Prioritas Bandung" di Festival Citylink pada 12 Mei 2023.

“Setelah tiga tahun dilanda pandemi, tahun Ini Pemkab Kudus dapat kembali berperan serta di festival pameran nasional. Kali ini kita pamerkan produk-produk unggulan Kudus, seperti kopi colo, berbagai produk-produk UMKM Kudus, dan ragam kerajinan ekonomi kreatif,” kata Bupati Kudus HM Hartopo.

Baca juga: Menerka Nasib Hartopo Usai Habis Masa Jabatan, Maju DPR RI Atau Nyalon Bupati Kudus Lagi?

Menurutnya potensi lokal Kudus tidak kalah dengan daerah lain.

Dalam kesempatan itu Hartopo meninjau langsung stand yang digunakan Kudus untuk pameran. Dia juga menyempatkan diri untuk mencicipi kopi Kudus dan meninjau sejumlah stand daerah lain misalnya dari Papua.

"Kualitas produk-produk lokal Kudus tidak kalah saing dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. Berbagai potensi unggulan sengaja kita pamerkan di berbagai even biar membahana baik di dalam maupun luar daerah," kata Hartopo.

Promosi dalam event pameran merupakan bentuk ikhtiar dalam menambah pangsa sekaligus upaya penguatan ekonomi kerakyatan yang ada di Kudus.

“Selain lebih dikenal, kami juga berharap terbangunnya jaringan kerjasama meningkatkan citra produk UMKM serta potensi lokal dari Kudus," kata Hartopo.

Upaya promosi yang telah dilakukan selain memberikan peluang lebih luas atas terkenalnya produk ke khalayak ramai juga menjadi peluang akan hadirnya investor agar berkenan turut serta mengembangkan usahanya di Kudus yang berbasis potensi lokal. Oleh karenanya, kata Hartopo, pihaknya tidak henti-hentinya untuk terus mengenalkan dan mempromosikan potensi lokal Kudus. (Goz)

Adblock test (Why?)


Upaya Hartopo Kenalkan Potensi Lokal Kudus ke Tingkat Nasional - Tribun Muria
Kelanjutan artikel disini

Disperpa Fasilitasi Masyarakat Belajar Mengolah Pangan Lokal - magelangekspres.disway.id - Magelang Ekspres

Disperpa Fasilitasi Masyarakat Belajar Mengolah Pangan Lokal

Walikota Magelang memberikan pengarahan kepada 80 peserta pelatihan pangan lokal-ISTIMEWA-DISPERPA

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY. ID Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang mengadakan Pelatihan Olahan Pangan Lokal kepada 80 peserta yang terdiri dari  perwakilan dari kelurahan, pelaku usaha pangan lokal, Kader Pangan serta keluraga berisiko stunting.

Pelatihan itu dipusatkan di Gedung Wanita, Jalan Veteran, Kota Magelang, Senin, 22 Mei 2023.

Seluruh peserta dibekali ilmu terkait cara mengolah pangan dengan bahan dasar produk-produk lokal yang baik dan benar. 

BACA JUGA:Disnaker Kota Magelang Pakai Trik Pendekatan Interpersonal Calon Pekerja

Kepala Disperpa Kota Magelang, Agus Dwi Windarto mengungkapkan, tujuan kegiatan Pelatihan Olahan Pangan Lokal Sub Kegiatan Penyediaan Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal tahun 2023 ini berguna untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan. 

“Selain itu, mempersiapkan komoditas beras yang menurun akibat cuaca tidak menentu, serta pasokan gandum yang selama ini masih merupakan produk impor,” jelasnya.

Oleh karena itu, melalui pelatihan yang dilaksanakan dengan metode tatap muka selama 2 hari lamanya tersebut bisa menjadi solusi alternatif pangan berbasis sumber daya lokal. 

BACA JUGA:Modal Kuat Toleransi Adalah Warisan Nenek Moyang yang Masih Membudaya di Kota Magelang

“Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal terbagi menjadi 2 season yaitu teori dan praktik lapangan,” tambah Agus.

Tidak hanya itu, Disperpa Kota Magelang juga melakukan beragam kegiatan sebagai upaya pengembangan olahan pangan lokal.

Salah satunya melalui peningkatan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan kepada seluruh peserta maupun masyarakat. 

“Langkah ini diharapkan mampu menciptakan ketahanan pangan keluarga dan tetap memperhatikan pemenuhan gizi keluarga yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA),” tandasnya.

BACA JUGA:Milad ke-21, 6.000 Kader PKS Kota Magelang Ikuti Jalan Santai

Sementara itu, Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz mengajak masyarakat bisa mengubah kebiasaan pemenuhan kebutuhan menjadi lebih mandiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres

Adblock test (Why?)


Disperpa Fasilitasi Masyarakat Belajar Mengolah Pangan Lokal - magelangekspres.disway.id - Magelang Ekspres
Kelanjutan artikel disini

Pemkab Malang berkomitmen kembangkan produksi pangan lokal - ANTARA

Pemkab Malang berkomitmen untuk mendorong perkembangan produksi pangan lokal melalui berbagai kebijakan dan program yang bersifat inovatif.

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, berkomitmen untuk mengembangkan produksi pangan lokal, salah satunya dengan optimalisasi program Budidaya Nila Sistem Kawasan atau disebut Dini Siswa Malang.

Bupati Malang M Sanusi, Senin, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong perkembangan produksi pangan lokal melalui berbagai kebijakan dan program yang inovatif.

"Pemkab Malang berkomitmen untuk mendorong perkembangan produksi pangan lokal melalui berbagai kebijakan dan program yang bersifat inovatif," kata Sanusi.

Baca juga: Kemenkes ganti biskuit dengan bahan pangan lokal pada program PMT

Sanusi menjelaskan, salah satu wilayah yang mengembangkan program Dini Siswa Malang tersebut adalah di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen. Program tersebut telah diterapkan di kawasan itu sejak 2020.

Menurutnya, program bantuan budidaya ikan nila tersebut merupakan salah satu hasil inovasi dengan menggunakan sistem kawasan yang terintegrasi dengan pemanfaatan lahan pedesaan untuk proses budidaya ikan.

Pada wilayah itu, lanjutnya, para petani ikan yang tergabung dalam Kelompok Sanare Fish Farm melakukan panen raya yang menjadi bagian dari keterlibatan masyarakat untuk mendukung upaya mewujudkan kedaulatan pangan.

"Mudah-mudahan panen kali ini meningkat dari sisi kualitas maupun kuantitasnya," katanya.

Pada program tersebut, Pemerintah Kabupaten Malang telah memberikan hibah Paket Kawasan Budidaya Nila dengan 65.000 ekor benih dan 11.640 kilogram pakan. Saat ini, hasil yang dipanen mencapai 62 ton.

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat panen ikan nila upaya menjaga ketahanan pangan

Dalam upaya untuk mengembangkan produksi pangan lokal, Pemerintah Kabupaten Malang meminta para kepala desa untuk terus memberikan pendampingan kepada kelompok-kelompok tani yang ada di wilayah tersebut.

Pendampingan bukan hanya untuk sektor perikanan saja, namun juga mencakup sektor pertanian. Hal tersebut penting dilakukan mengingat kawasan Kabupaten Malang, termasuk Desa Sananrejo memiliki potensi unggulan lain.

"Tidak hanya dari sektor perikanan, tetapi juga pertanian. Mengingat Desa Sananrejo ini juga memiliki potensi unggulan lainnya, seperti padi, jagung dan budidaya jamur," katanya.

Ia menambahkan, dengan pendampingan tersebut diharapkan mampu menjadi pemicu masyarakat setempat untuk menjadi lebih produktif dan memiliki daya saing tinggi untuk mengembangkan produk-produk yang mendukung produksi pangan lokal.

Pemerintah Kabupaten Malang juga akan berupaya untuk membuka akses permodalan bagi para petani melalui kerja sama dengan koperasi, perbankan maupun lembaga pembiayaan lainnya, yang bertujuan untuk mengembangkan sektor pertanian agar lebih optimal.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2023

Adblock test (Why?)


Pemkab Malang berkomitmen kembangkan produksi pangan lokal - ANTARA
Kelanjutan artikel disini

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...