Rechercher dans ce blog

Minggu, 21 Mei 2023

Tampilkan Kearifan Lokal dalam Kirab Budaya - RADAR SEMARANG

RADARSEMARANG.ID, Kendal – Ratusan siswa menampilkan kearifan lokal dalam kirab budaya sekolah. Hal itu sebagai pelestarian dan nguri-uri budaya lokal.

Pawai kirab budaya diikuti 22 kelompok dari kelas 10-11 SMA N 2 Kendal. Masing-masing kelompok menampilkan budaya lokal. Mulai kesenian singo barong, jaran kepang, gunungan makanan dan hasil bumi, serta adat tradisi lokal.

Selain itu, para siswa juga berlomba menampilkan sajian yang terbaik. Selain pawai keliling kampung, tiap kelompok juga tampil di depan dewan juri untuk mendapatkan penilaian.

Kepala SMA Negeri 2 Kendal Siswanto mengatakan, Pawai Gelar Budaya menampilkan berbagai kearifan lokal khas Kendal. Dalam rangka mengenalkan budaya lokal kepada siswa. Serta membentuk karakter agar siswa tidak lupa dengan tradisinya di Kendal. “Ini bagian dari projek penguatan profil Pelajar Pancasila, yang mengangkat kearifan lokal,” katanya.

Pegiat budaya Kendal Romo Sindu Wongso, mengatakan, kirab budaya sangat bagus untuk membentuk karakter siswa. Karena ada kegiatan melestarikan adat tradisional atau kearifan lokal. “Ini baru kali pertama saya melihat sekolah di Kendal yang menggelar berbagai kearifan lokal,” ujarnya.

Ia berharap, kirab budaya menjadi pendongkrak atau motivasi bagi anak-anak muda. Utamanya untuk melestarikan seni budaya dan tradisi di Kendal. Terlebih, saat ini seni budaya dan adat-istiadat lokal sudah mulai ditinggalkan. (dev/fth)

Reporter:

Devi Khofifatur Rizqi

Adblock test (Why?)


Tampilkan Kearifan Lokal dalam Kirab Budaya - RADAR SEMARANG
Kelanjutan artikel disini

Pasokan Cabai Lokal Melimpah, Harga Cabai Rawit di Pangkalpinang Turun Jadi Rp25 Ribu Perkilogram - Bangkapos.com

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Harga cabai rawit kini tak sepedas beberapa bulan lalu. Komoditas utama bumbu dapur itu kini turun menjadi Rp25.000 per kilogramnya.

Sebelum lebaran Idulfitri harga cabai rawit sempat Rp40.000-Rp50.000 per kilogram.

Sejumlah pedagang di pasar induk pembangunan Kota Pangkalpinang menduga penurunan harga cabai ini disebabkan pasokan cabai lokal yang melimpah.

Iswandi satu diantara pedagang di pasar pembangunan Kota Pangkalpinang ini mengaku, tak hanya cabai rawit saja yang turun harga.

Tapi cabai merah panjang juga sudah turun, kini ia menjualnya seharga Rp25.000-Rp30.000.

"Kalau sekarang cabai lokal tu banyak, bahkan kami yang jual ni sudah bingung cabai banyak yang belinya sedikit. Cabai mahal kemarin stok dikit yang beli banyak," sebut Iswandi saat ditemui Bangkapos.com, Minggu (21/5/2023).

Kata Iswandi, cabai lokal terbanyak rata-rata dari Kabupaten Bangka Barat. Bahkan kini pihaknya mensetop dulu cabai dari daerah luar Babel.

"Kalau sekarang kami jual cabai lokal semua, stoknya banyak. Bawang merah juga turun sekarang Rp30.000, tapi kalau bawang Brebes Rp45.000 tetep," jelasnya.

Selain itu, diakui Iswandi komoditas lainya masih normal, seperti kentang Rp15.000 per kilogram, kol Rp8.000, tomat Rp12.000.

"Kalau yang lain amanlah, harga stabil. Yang jadi masalahnya memang saat ini pembeli sepi, paling hanya rumah makan yang beli dalam jumlah banyak tu," jelasnya.

Senada dengan Iswandi, Jo (41) juga mengaku kini cabai lokal melimpah dan dijual dengan harga murah.

"Waktu lebaran kemarin cabai lokal ni sebenarnya sudah panen juga tapi belum semua, nah selesai lebaran malah panen banyak jadi stok banyak," tuturnya.

"Cabai rawit sekarang Rp30.000, cabai merah besar Rp25.000, bawang merah Rp30.000-Rp35.0000, bawang putih yang naik dikit jadi Rp30.000," jelasnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Adblock test (Why?)


Pasokan Cabai Lokal Melimpah, Harga Cabai Rawit di Pangkalpinang Turun Jadi Rp25 Ribu Perkilogram - Bangkapos.com
Kelanjutan artikel disini

Sabtu, 20 Mei 2023

JMS 2023 Jadi Ajang Penting Sekaligus Networking Bagi Para Pengelola Media Lokal - Suara Surabaya

Dalam hitungan hari, Jatim Media Summit (JMS) 2023 akan siap digelar di Whiz Luxe Hotel Spazio Surabaya pada 24-25 Mei 2023.

Ajang JMS 2023 yang diinisiasi Beritajatim.com bersama Suara.com didukung International Media Support (IMS) itu akan dihadiri kurang lebih 100 pengelola media lokal se-Jawa Timur dan sekitarnya.

Nantinya, forum “Kolaborasi Media Lokal Jawa Timur Menembus Batas untuk Naik Kelas” ini akan mempertemukan berbagai pihak, mulai dari platform global, agensi periklanan nasional, agensi periklanan programatik, praktisi teknologi informasi, dan para CEO pelaku industri media lokal.

Tak ketinggalan, ada juga dari media segmen khusus dan media nasional, lembaga donor, pakar marketing, perguruan tinggi, BUMN, lembaga pemerintah dan lain-lain.

Suwarjono, CEO PT Arkadia Digital Media Tbk menggarisbawahi pentingnya ajang ini bagi media-media lokal khususnya di Jawa Timur.

Ia menjelaskan, dengan ribuan media digital yang tumbuh di Jawa Timur, hanya sebagian kecil yang memiliki model bisnis yang jelas. Bahkan, ia menambahkan, hampir belum ada yang benar-benar menonjol secara nasional.

“Padahal kita tahu, daerah Jawa Timur memiliki sejarah panjang dan kuat di dunia pers dan jurnalisme sejak sebelum era digital, antara lain misalnya era media cetak berjaya, ada media konvensional berbasis cetak dari Jawa Timur menjadi media nasional,” tutur Suwarjono dalam keterangan resmi, Sabtu (20/5/2023).

Dirinya juga mengingatkan, kegiatan JMS 2023 ini mestinya tidak dilewatkan oleh para pengelola media lokal di Jatim dan sekitarnya.

Hal itu dikarenakan akan ada sharing pengetahuan hingga tips-tips teknis yang bisa didapat. Bahkan Suwarjono menegaskan, nantinya ajang ini bisa menjadi wadah untuk berkembang dan berkolaborasi, baik dengan sesama media maupun dengan stakeholders lain.

Pemimpin Redaksi Suara.com itu juga menyatakan bahwa pertemuan ini nantinya juga diharapkan bisa menjadi awal bagi media di Jawa Timur untuk naik kelas.

Di lain sisi, Dwi Eko Lokononto CEO Beritajatim.com menyatakan bahwa pihaknya selaku penyelenggara bersama Suara.com, dan dengan dukungan IMS, siap memastikan event ini terselenggara maksimal.

Dalam hal ini, harapan utamanya adalah akan banyaknya manfaat, tidak saja pengetahuan namun juga manfaat langsung yang bisa diperoleh peserta media-media lokal dari kegiatan ini.

Untuk diketahui, ajang JMS 2023 akan berisi rangkaian kegiatan yang terdiri dari dua conference atau diskusi panel, beberapa talkshow, workshop, hingga coaching clinic dan networking.

Topik yang diketengahkan pun beragam, mulai dari seputar kondisi kekinian dan masa depan media lokal, peluang bisnis, hingga aspek-aspek khusus seperti manajemen, pendanaan, model bisnis, konten dan distribusi, teknologi, serta revenue termasuk dari iklan digital dan lain-lain.

Saat ini, JMS 2023 masih membuka kesempatan bagi para pengelola maupun personel media-media lokal yang belum terdaftar, untuk mendaftarkan diri mengikuti kegiatan ini.

Namun dengan jumlah peserta yang terdaftar saat ini, jumlah yang masih akan diterima pendaftarannya mungkin akan dibatasi.

Sejumlah pembicara penting dan pemateri kenamaan pun mengisi rangkaian kegiatan JMS 2023 ini. Di antaranya adalah Sapto Anggoro (dari Dewan Pers), Ajar Edi (Microsoft Indonesia), Amir Suherlan (Dentsu/Wavemaker Indonesia), Yuswohady (Inventure), Heru Tjatur (MNC/ICT Watch), Then Triyadi (Huawei Cloud), serta Aliefah Permata Fikri (MGID).

Tidak ketinggalan, akan hadir pula berbagi pengetahuan Eva Danayanti (International Media Support) dan Asep Saefullah (Suara), Subagja Hamara (Harapan Rakyat), Dimas Sagita (Suara.com/Nexus), Iramdani (Arkadia Production).

Serta, tak ketinggalan, para pembicara sesi conference kedua yakni Sherlita Agustin (Kadiskominfo Jatim), Arief Rahman (AMSI Jatim), Arya Dwi Paramita (Pertamina), dan Dwi Setyawan (FTMM Unair).

Selain itu, kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, bersama dengan Diskominfo Jawa Timur dan Universitas Airlangga (Unair), serta dukungan dari berbagai pihak lain termasuk swasta. (ihz/faz)

Adblock test (Why?)


JMS 2023 Jadi Ajang Penting Sekaligus Networking Bagi Para Pengelola Media Lokal - Suara Surabaya
Kelanjutan artikel disini

Jumat, 19 Mei 2023

Dukung UMKM Lokal Menuju Pasar Internasional, Pos Indonesia Permudah Ekspor Produk ke Luar Negeri - Bangkapos.com

BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Pos Indonesia memberikan kemudahan ekspor produk UMKM ke luar negeri, dengan memfasilitasi ekspor produk UMKM Bangka Belitung ke Amerika Serikat (USA).

Kemudahan yang diberikan ini menjadi komitmen Pos Indonesia untuk terus mendukung pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menuju pangsa pasar internasional.

Baca juga: Nama Mentok Resmi Digunakan, Pemkab Bangka Barat Sahkan Perubahan Nama di Paripurna DPRD

Baca juga: KPU RI Beri Kesempatan Pengajuan Kembali Bacaleg Akibat Terkendala Silon, Ini Partainya

Dalam memberikan kemudahan ini Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana atau akrab disapa Ana melakukan penandatanganan kerja sama antara Pos Indonesia dengan Gemawira Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Babel Creatorium, dan GerakanEkonomi Kreatif (Gekraf) Babel, yang turut dihadir Founder Sekuntum Melati, Melati Erzaldi, Jumat (19/5/2023).

Kerja sama tersebut meliputi kerja sama pengiriman produk UMKM dari Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung ke Amerika Serikat yang dikirim langsung oleh Pos Indonesia ke Amerika Serikat.

Menurut Ana, pada tahap awal ini akan dilakukan pengiriman snare drum ahay.

"Kerja sama ini komitmen kami menggerakkan ekonomi lokal, dalam hal ini pelaku usaha di Kepulauan Bangka Belitung. Kami terus berusaha memfasilitasi proses ekspor
bagi para pelaku UMKM Babel dan daerah lainnya di Indonesia," jelas Ana dalam rilis, Jumat (19/5/2023).

Dia berharap melalui kemudahan yang diberikan Pos Indonesia, para pelaku usaha semakin dimudahkan dalam melakukan ekspor barang ke luar negeri.

Tak hanya ke Amerika, tetapi juga semua negara di dunia.

"Kami Pos Indonesia adalah bagian dari Universal Postal Union (UPU) yang terdiri atas 228 negara. Jaringan ini akan memudahkan proses pengiriman barang dari Indonesia ke luar negeri atau sebaliknya," jelasnya

Dia menyebut, Pos Indonesia memiliki 42.758 jaringan PosAja! Drop Point, 12.064 Agen Pos, serta ribuan O-Ranger yang terhubung dengan aplikasi PosAja!. Sehingga Pelaku UMKM juga akan dimudahkan dengan banyaknya jaringan Pos Indonesia di Tanah Air. 

"Kami juga memiliki fasilitas pergudangan, Stori, yang bisa digunakan pelaku usaha.
Fasilitas tersebut fulfillment center ini bisa dimanfaatkan untuk menyimpan barang, mengatur distribusi, dan pengemasan. Saat ini, kami memiliki Stori di lebih dari 150 titik di Indonesia," katanya.

Ana menuturkan, dukungan Pos Indonesia memperluas pasar UMKM, tak hanya dilakukan kepada UMKM Babel saja, tetapi juga UMKM lainnya.

Terakhir, Pos Indonesia berhasil memfasilitasi puluhan produk Indonesia ikut serta pameran di Madagaskar.

Lanjutnya, Pos Indonesia juga sukses melakukan distribusi barang UMKM ke sejumlah negara di Timur Tengah.

Baca juga: Tingkat Pariwisata di Negeri Laskar Pelangi, Pemkab Belitung Bangun Food Court Senilai Rp 10 Miliar

Baca juga: Mau Tahu Prakiraan Cuaca di Kepulauan Bangka Belitung Besok? Begini Prediksi BMKG di 33 Kota

Menurut Ana, UMKM memiliki peran besar mendorong ekonomi bangsa.

UMKM terbukti mampu bertahan di tengah gempuran gejolak ekonomi hingga moneter. 

"Mereka ( UMKM) masih perlu dukungan untuk memperluas akses pasar baik skala nasional dan internasional, sehingga usaha mereka tumbuh. Jika UMKM tumbuh, maka ekonomi kita juga akan tumbuh, menjadi kekuatan ekonomi dunia," ungkap Ana.

(Bangkapos.com/Sela Agustika/Rilis) 

Adblock test (Why?)


Dukung UMKM Lokal Menuju Pasar Internasional, Pos Indonesia Permudah Ekspor Produk ke Luar Negeri - Bangkapos.com
Kelanjutan artikel disini

Jumlah Penulis Lokal Terus Diperbanyak untuk Memperkaya Buku Bacaan - kompas.id

Abdi dalem Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Widyabudaya Keraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Rintaiswara, menulis aksara Jawa di papan tulis saat mengajar dalam pelatihan membaca dan menulis aksara Jawa untuk para abdi dalem, Selasa (8/6/2021), di Gedung KHP Widyabudaya Keraton Yogyakarta.
KOMPAS/HARIS FIRDAUS

Abdi dalem Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Widyabudaya Keraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Rintaiswara, menulis aksara Jawa di papan tulis saat mengajar dalam pelatihan membaca dan menulis aksara Jawa untuk para abdi dalem, Selasa (8/6/2021), di Gedung KHP Widyabudaya Keraton Yogyakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Perpustakaan Nasional terus berupaya memperbanyak buku bacaan dari penulis-penulis lokal di daerah. Keberadaan dan potensi penulis lokal perlu terus digali untuk dapat menulis potensi daerah masing-masing. Selain mengembangkan potensi lokal, upaya ini juga untuk memangkas disparitas antara rasio jumlah buku bacaan dan populasi penduduk.

”Menurut kami, upaya paling dasar adalah memperbanyak buku bacaan tentang hal-hal yang ada di daerah. Penulis yang paling tepat melakukan itu adalah orang lokal setempat. Perpusnas bisa membantu dengan pendampingan,” kata Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Adin Bondar saat ditemui di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Baca juga : Mengawal Transformasi Perpustakaan

Pada 2018, Perpusnas mencatat, rasio jumlah koleksi di perpustakaan daerah dengan jumlah penduduk di Indonesia adalah 1:90. Artinya, satu buku ditunggu 90 orang. Padahal, menurut saran UNESCO, satu orang setidaknya membaca tiga buku setiap tahun.

Di Pulau Jawa dan Bali dengan jumlah penduduk sekitar 154 juta jiwa, ada lebih kurang 11,1 juta buku sehingga rasionya 0,58. Di Sulawesi dan Nusa Tenggara, rasionya 0,63, Kalimantan 0,60, Maluku dan Papua 0,38, sedangkan Sumatera 0,10. Padahal, di Asia Timur, Eropa, ataupun Amerika Serikat, tiap orang membaca 15-30 buku setahun.

Adapun data tahun 2022 menunjukkan bahwa capaian perhimpunan serah simpan karya cetak dan karya rekam mencapai 2.939.008 eksemplar bahan perpustakaan atau buku di Perpusnas dan perpustakaan daerah.

Deretan buku yang tersimpan di rak Perpustakaan Baca di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (11/2/2023).
FAKHRI FADLURROHMAN

Deretan buku yang tersimpan di rak Perpustakaan Baca di Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (11/2/2023).

Menurut Adin, pendekatan utama dilakukan dengan mendorong penulis lokal menulis buku tentang potensi daerah. Bentuk potensi daerah tersebut mulai dari wisata, budaya, kearifan lokal, hingga kuliner setempat.

Perpusnas berupa terus produktif dengan menghasilkan buku melalui safari dan pendampingan ke daerah, lomba, serta mendorong partisipasi pemerintah daerah. ”Bisa dikatakan, untuk saat ini, disparitasnya semakin kecil. Saat ini hanya sekitar 1:30. Kami akan terus konsisten sehingga disparitasnya bisa semakin kecil,” ujar Adin.

Baca juga : Indonesia Kekurangan Buku Bacaan

Safari literasi

Sejak 2022, Perpusnas menugaskan Duta Baca Indonesia Heri Hendrayana Harris bersafari ke sejumlah daerah. Dalam safari tersebut, Heri memberikan pelatihan kepada calon penulis di daerah. Pada tahun tersebut, Heri mendatangi 12 daerah. ”Dengan ruang gerak terbatas dan dengan peserta ditentukan daerah, saat itu kami hanya menghasilkan tiga judul buku,” katanya.

Kemudian, Heri melakukan safari dengan memperluas jangkauan hingga 473 daerah di seluruh Indonesia. Di setiap daerah yang dituju, dia berkolaborasi dengan pegiat literasi, forum komunitas, serta masyarakat setempat. Dari safari tersebut, ia mencetak 60 judul buku.

Keberadaan perpustakaan daerah dan perpustakaan sekolah bisa menjadi jantung pendidikan dan sarana menambah pengetahuan. Di Gresik, Jawa Timur, setiap desa diwajibkan memiliki perpustakaan mini.
KOMPAS/ADI SUCIPTO K

Keberadaan perpustakaan daerah dan perpustakaan sekolah bisa menjadi jantung pendidikan dan sarana menambah pengetahuan. Di Gresik, Jawa Timur, setiap desa diwajibkan memiliki perpustakaan mini.

Adapun pada 2023, sejak Januari hingga April, mulai dari Jakarta sampai Nusa Tenggara Timur, ia menjangkau 200 daerah dan menghasilkan 30 judul buku. ”Tahun ini kami hanya bisa bergerak hingga bulan September saja karena mendekati tahun politik, kemungkinan tidak efektif lagi kegiatan ini,” ucap Heri.

Upaya lain

Sementara itu, upaya lain juga dilakukan dengan tetap berpatokan pada pencetakan buku potensi lokal. Adin mengungkapkan, selama ini banyak potensi daerah yang belum dibukukan. Menurut dia, diperlukan kehadiran penulis lokal untuk menggali potensi daerah masing-masing.

Baca juga : Akses terhadap Bahan Bacaan Terbatas, Digitalisasi Buku Diperkuat

Upaya yang telah dilakukan selama dua tahun terakhir ialah mengadakan lomba dengan menyaring masing-masing 15 penulis dalam setahun. Sebanyak 30 buku diterbitkan melalui penerbit milik Perpusnas. ”Para penulis terpilih akan diberikan berbagai pelatihan sehingga ke depan semakin produktif,” ucapnya.

Selain itu, Perpusnas terus mendorong partisipasi aktif dari pemerintah daerah. Menurut Adin, selama ini kehadiran pemerintah daerah masih rendah. Padahal, kehadiran pemerintah daerah bisa memacu penulis lokal semakin produktif menghasilkan buku.

Pegawai Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip Kalimantan Tengah membuat kegiatan Inovasi Literasi di Palangkaraya. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu sampai Jumat (16-18/12/2020).
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Pegawai Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip Kalimantan Tengah membuat kegiatan Inovasi Literasi di Palangkaraya. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu sampai Jumat (16-18/12/2020).

Adin mencontohkan, Pemerintah Kabupaten Magetan di Jawa Timur menghasilkan sekitar 1.000 judul buku. Sejak menjabat pada 2018, Bupati Magetan Suprawoto aktif memfasilitasi komunitas dan pegiat literasi lokal dalam mencetak buku. ”Seharusnya ini menjadi contoh pemda lain karena Perpusnas mempunyai anggaran terbatas,” ujarnya.

Baca juga : Membangun Kecakapan Literasi

Kendala anggaran

Saat ini anggaran dana menjadi salah satu penghambat ruang gerak Perpusnas. Hal ini diakui anggota Komisi X DPR, Adrianus Asia Sidot, yang menganggap anggaran dana Perpusnas terlalu kecil untuk menjangkau lebih banyak kegiatan. Saat ini, anggaran Perpusnas sekitar Rp 700 miliar, dengan alokasi anggaran 70 persen untuk pengembangan sumber daya perpustakaan dan 30 persen untuk dana operasional.

”Kami sedang mendorong Kementerian Keuangan untuk mengalokasikan anggaran lebih banyak lagi. Apalagi, dengan upaya transformasi, Perpusnas dengan kegiatan yang lebih luas tentu butuh anggaran lebih lagi,” ujar Adrianus dalam acara sosialisasi Perpusnas tentang implementasi transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, Jumat.

Adblock test (Why?)


Jumlah Penulis Lokal Terus Diperbanyak untuk Memperkaya Buku Bacaan - kompas.id
Kelanjutan artikel disini

PaDi UMKM Bantu Genjot Omzet Pelaku Usaha Lokal hingga Lebih dari 100% - ekbis.harianjogja.com

JOGJA—Dalam berbagai kesempatan, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) kerap menekankan pentingnya meningkatkan pembelian produk dalam negeri.

Presiden RI mendorong banyak pihak termasuk pemerintah pusat dan daerah, hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar  mengalokasikan dananya untuk berbelanja produk-produk dalam negeri yang berasal dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Advertisement

Di sisi lain, guna mendongkrak omzet jualannya, Presiden Jokowi juga mendorong para pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi dengan menjual produknya di platform daring (online).

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Leap-Telkom Digital (Leap) telah menghadirkan PaDi UMKM sejak 2020 lalu sebagai platform e-commerce guna mendukung para pelaku UMKM untuk go digital dan memperluas pangsa pasarnya agar berdaya saing global.

“PaDi UMKM membuka jalan bagi para pelaku UMKM untuk dapat lebih sejahtera, tetapi sekaligus mendorong adopsi digital di Indonesia yang berimbas pada peningkatan kemampuan digital masyarakat agar dapat terciptanya kedaulatan digital di Tanah Air,” kata Direktur Digital Bisnis Telkom, Fajrin Rasyid melalui rilis, Jumat (19/5/2023).

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh tim UX Researcher PaDi UMKM melalui metode survei dan wawancara kepada para UMKM yang terdaftar di PaDi UMKM, 80% seller yang telah bergabung dengan PaDi UMKM mengaku merasakan impresi positif bagi usahanya.

Berbagai dampak positif dirasakan oleh para pelaku UMKM, di antaranya meningkatnya pengetahuan berjualan daring, legalitas, dan pembiayaan. PaDi UMKM juga memudahkan seller dalam bertransaksi, hingga meningkatkan omzet para pelaku UMKM yang salah satunya disebabkan oleh penetrasi ke pasar baru seperti pasar BUMN.

Dalam hasil riset ini, ditemukan juga sebanyak 73% seller mengaku kini bisa menjangkau pasar BUMN. Fitur-fitur yang ada di platform PaDi UMKM juga membuka peluang bagi para seller untuk mendapatkan pengalaman serta informasi lebih seputar berjualan daring, serta mampu menambah pemahaman dalam melakukan transaksi secara daring, terlebih ketika bertransaksi dengan BUMN.

Lebih lanjut, dari riset diketahui bahwa mayoritas seller yang ada saat ini merasakan kenaikan omzet dari 10% hingga lebih dari 100% setelah bergabung dengan PaDi UMKM. Sebanyak 41% dari total seller yang mengikuti riset di PaDi UMKM dengan omzet tahunan di bawah Rp2 miliar, merasakan peningkatan omzet hampir 10%.

Selain itu, lebih dari 15% dari total seller PaDi UMKM mengalami kenaikan omzet dari 10% sampai 50%, bahkan beberapa mengalami kenaikan omzet lebih dari 100%.

Sebagai platform Business to Business (B2B), tujuan utama PaDi UMKM adalah membuka jalan bagi para pelaku UMKM di Tanah Air untuk dapat melakukan transaksi dengan berbagai BUMN. Dengan cara ini, PaDi UMKM berupaya menaikkelaskan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional sehingga dapat mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

“Sektor UMKM merupakan salah satu sektor prioritas yang menjadi fokus dari Leap-Telkom Digital. Mendigitalisasikan UMKM sebagai sektor yang dekat dengan masyarakat lewat pemanfaatan platform digital cerdas yang dapat diakses seluruh kalangan, juga merupakan bagian dari misi Telkom,” ucap Fajrin.

PaDi UMKM merupakan platform digital dari Leap sebagai umbrella brand dari produk-produk dan layanan digital Telkom. Kehadiran Leap-Telkom Digital diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia, demi mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital nasional yang sejalan dengan target pemerintah dalam beberapa tahun mendatang.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai PaDi UMKM layanan digital lainnya dari Leap-Telkom Digital dapat dilihat di https://leap.digitalbisa.id/ourproduct/padi-umkm.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Adblock test (Why?)


PaDi UMKM Bantu Genjot Omzet Pelaku Usaha Lokal hingga Lebih dari 100% - ekbis.harianjogja.com
Kelanjutan artikel disini

Kamis, 18 Mei 2023

NASA Simulasi 'Kiamat' Lokal, Bumi Cuma Punya Waktu 30 Menit - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Suar Matahari (solar flare) sudah berulang kali menghantam Bumi. Baru-baru ini, NASA memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memprediksi 'kiamat lokal' di Bumi akibat amukan badai Matahari.

Sebuah tim di NASA, menurut Science Alert, menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memperkirakan berbagai potensi ancaman badai surya ke Bumi. Hasil perhitungan NASA, manusia di sebuah wilayah Bumi hanya punya waktu 30 lambat untuk bersiap.

Kenapa hanya 30 menit? Menurut model NASA, 30 menit adalah perbedaan kecepatan cahaya dan waktu yang dibutuhkan oleh material yang terlontar dari Matahari sampai di permukaan Bumi.

Lalu seberapa besar dampak badai Matahari di Bumi? Sekitar 35 tahun yang lalu, misalnya, badai Matahari membuat kota Quebec di Kanada mati listrik selama berjam-jam. Fenomena yang lebih dahsyat pernah terjadi di Carrington, Inggris - yang terkenal sebagai tempat latihan klub sepak bola Manchester United - sekitar 150 tahun yang lalu. Jika peristiwa di Carrington terjadi pada era modern, infrastruktur listrik dan komunikasi bisa hancur lebur.

Bahaya solar flare sudah lama diketahui oleh ilmuwan. Mereka menggunakan acuan dampak suar surya ke planet lain dan melakukan pengamatan menggunakan berbagai satelit seperti ACE, Wind, IMP-8, dan Geotail.

Namun, dengan AI, kita bisa memperkirakan apa yang terjadi jika suar surya langsung menghantam Bumi.

Selain memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh suar surya menghantam Bumi, peneliti NASA juga menyusun prediksi dampak yang akan ditimbulkan oleh material Matahari ke penghuni Bumi.

Nama model yang digunakan oleh peneliti NASA lumayan keren, DAGGER yang artinya belati. Teknologi saat ini membuat prediksi bisa makin cepat sehingga bisa meramal arah dan tingkat keparahan dampak badai matahari hanya dalam hitungan detik. AI juga mampu membuat prediksi baru setiap menit.

Algoritma sebelumnya, karena keterbatasan daya komputasi, membutuhkan waktu sangat panjang. Saking panjangnya, prediksi jadi sia-sia karena suar Matahari telanjur menghantam Bumi.

DAGGER juga cukup "sakti" karena mampu memprediksi lokasi di Bumi yang akan terimbas langsung oleh badai surya.

Kecepatan prediksi dan kemampuan pengolahan data yang jauh lebih besar membuat DAGGER menjanjikan untuk diterapkan sebagai sistem peringatan dini dari dampak badai Matahari. 

Kini, perusahaan komunikasi dan infrastruktur listrik punya beberapa tahun untuk mengintegrasikan DAGGER ke sistem mereka jelan 2025. Pada 2025, aktivitas Matahari akan diperkirakan mencapai puncaknya. Meskipun tidak sepenting sirene tornado atau tsunami, paling tidak DAGGER bisa menyelamatkan suatu kota dari kegelapan total.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

NASA Temukan Harta Karun, Semua Warga Bumi Bisa Kaya Raya


(dem)

Adblock test (Why?)


NASA Simulasi 'Kiamat' Lokal, Bumi Cuma Punya Waktu 30 Menit - CNBC Indonesia
Kelanjutan artikel disini

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...