Rechercher dans ce blog

Sabtu, 04 Maret 2023

Turis Asing di Bali Protes Suara Kokok Ayam, Warga Lokal Cuek Bebek - detikTravel

Badung -

Turis asing di Bali bikin petisi karena merasa terganggu dengan suara ayam berkokok milik warga lokal (warlok) setempat, tapi warlok cuek bebek dan tidak peduli.

Wayan Agus Juli (26) cuek menanggapi petisi sejumlah warga negara asing (WNA) yang tinggal di Homestay Anumana Bay View, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali. Petisi tersebut mempersoalkan kokokan ayam milik Agus lantaran dianggap berisik setiap pagi oleh bule-bule itu.

Agus mengaku enggan memindahkan ayam jagonya yang dia taruh di sangkar bambu itu. Sebab, ia lahir dan besar di lingkungan itu.

"Saya nggak peduli. Saya lho udah dari zaman Belanda di sini kakek dan nenek saya," kata Agus tertawa saat ditemui di rumahnya di Jalan Kampus Unud, Pondok Mekar 2, Jimbaran, Kuta Selatan.

Agus menceritakan seorang bule asal Amerika Serikat di lingkungan itu juga sempat mengungkap keberatan dengan suara ayamnya yang berkokok setiap hari pada 2020. Namun, Agus tak begitu menghiraukan keluhan sang bule.

"Dia menemui saya ke rumah. Kalau dia ngomong, masuk telinga kanan keluar kiri. Saya nggak bisa bahasa Inggris, jadi cuma jawab yes no, yes no," imbuh Agus terkekeh.

Agus heran dengan sang bule yang tiba-tiba mengadukan suara ayamnya ke Kantor Camat Kuta Selatan melalui pemilik homestay.

"Gara-gara ada ayam saya berisik jam 3 pagi katanya laporannya ke kecamatan. Namanya ayam, kita pelihara susah kan diatur," tutur pria yang sehari-hari bekerja sebagai sekuriti di Pantai Muaya, Jimbaran.

Saat petugas kecamatan mendatangi rumahnya, Agus sedang bekerja. Petugas kecamatan ditemui oleh sang ayah, Made Utama.

Menurut Agus, ayahnya sebenarnya bersedia memindahkan ayam peliharaan itu jauh dari lingkungan tersebut. Syaratnya, Agus agar dapat bekerja di homestay tersebut dan digaji dengan upah minimum kabupaten (UMK).

"Ayah saya minta kalau mau ayam pindah, supaya ada dua orang jadi sekuriti di homestay itu. Ya minimal saya, tapi gaji UMK," imbuhnya,

Agus mengaku bersedia menjauhkan ayamnya apabila sang pemilik mempekerjakan dirinya sebagai sekuriti di homestay tersebut. "Ya kalau dia mau bayar UMK, saya mau pindahkan ke belakang," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Satuan Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kuta Selatan mendapat keluhan melalui petisi dari 10 warga negara asing (WNA) yang tinggal di homestay Anumaya Bay View, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung. Petisi yang yang berisi keluhan suara kokokan ayam itu dilayangkan pada Kamis (2/3/2023).

"Jadi ayamnya itu berkokok setiap hari dan dia keberatan berkokoknya itu di kala subuh (pukul 4-5 pagi), siang juga berkokok," kata Kepala Seksi Trantib Kecamatan Kuta Selatan I Kadek Agus Alit Juwita, Jumat (3/3/2023).

Keluhan itu kemudian disampaikan berupa petisi oleh salah satu perwakilan bule Rusia yang datang ke kantornya. Bule Rusia datang bersama salah satu warga lokal yang merupakan orang kepercayaan Homestay Anumaya.

Petisi itu berisi penolakan keras adanya ayam yang berkokok setiap harinya di depan homestay tersebut. "Kalau komplain menurut pengakuan tamunya setiap hari. Tamu itu sudah ada sebulan menginap di homestay itu," imbuhnya.


-----

Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.

Simak Video "Buka-Bukaan Iwan Bule, Dari PSSI hingga Siap Maju untuk Jabar 1"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)

Adblock test (Why?)


Turis Asing di Bali Protes Suara Kokok Ayam, Warga Lokal Cuek Bebek - detikTravel
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...