REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Kelana Ramadhan yang diadakan di Banda Aceh, Sabtu 9 April 2022 lalu, mendapatkan sambutan luar biasa dari pelaku ekonomi kreatif (ekraf) lokal.
Melalui Kelana Ramadhan yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), khususnya Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif pada Kedeputian Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, ingin mensosialisasikan tentang strategi pengembangan Kabupaten Kota (Kata) Kreatif Indonesia.
“Kalau saya mengatakan ‘kata’ maka maksudnya adalah Kabupaten Kota Kreatif Indonesia. Selanjutnya, program ini akan dikawal oleh unit Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Kedeputian Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf. Kata ini adalah salah satu atau satu dari tiga program unggulan Kemenparekraf yang sudah saya launching pada 18 Januari lalu,” ujar Sandiaga.
Dengan adanya pengembangan Kata, diharapkan dari 514 kabupaten kota memiliki ciri khasnya atau memiliki kesepakatan subsektor unggulan. Dari subsektor unggulan itulah yang akan menjadi peluang penggerak perekonomian rakyat.
“Program Kata ini diharapkan menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi kita dan mampu membuka peluang usaha serta lapangan kerja di daerah-daerah,” ungkap Sandiaga Uno.
Menparekraf Sandaga Uno berharap dengan adanya Kelana Ramadhan ini bisa menjadi langkah kecil dalam mengajak para pelaku usaha kecil menengah bidang ekonomi kreatif untuk menjadi ujung tombak dalam mensosialisasikan program Pengembangan Kata Kreatif Indonesia dan mengawalnya.
“Sambutan yang luar biasa dari para pelaku ekraf selama pelaksanaan menjadi bukti bahwa Kelana Ramadhan hadir sebagai program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Artinya peluang untuk membangkitkan ekonomi nasional juga semakin terbuka,” tutur Sandi.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Hariyanto juga menjelaskan bahwa Kelana Ramadhan ini merupakan bagian dari strategi program pengembangan Kabupaten Kota Kreatif Indonesia. “Tujuan secara umum acara Kelana Ramadhan ini adalah untuk mengakselerasi program pengembangan Kabupaten Kota Kreatif Indonesia,” ucap Hariyanto.
Adapun Kata yang hadir sebagai pelaku ekraf kali ini berasal dari Aceh Besar, Bener Meriah, dan daerah-daerah Aceh lainnya. Para enterpreuner yang hadir kali ini akan dimasukkan ke dalam database para pelaku usaha kecil menengah. Para pelaku usaha kecil menengah di sektor ekonomi kreatif ini ke depannya akan menjadi bagian konten website katakreatif.kemenparekraf.go.id.
“Kami memandang peran teman-teman semua itu penting. Para pelaku usaha ekonomi kreatif ini berada dalam jajaran garda terdepan dalam pengembangan ekonomi kreatif,” ungkap Hariyanto.
Oleh karena itu, Haryanto menambahkan, kegiatan Kelana Ramadhan ini memang cikal bakal yang akan kita kembangkan dan tradisikan setiap tahun.
"Langkah kecil apapun agar dimaknai sebagai wujud kepedulian, keberpihakan, perhatian pemerintah kepada para pelaku usaha kecil menengah ekonomi kreatif sub para komunitas, termasuk para individualitas," pungkas Hariyanto.
Sosialisasi program Pengembangan Kata Kreatif Indonesia, lewat Kelana Ramadhan ini mendapatkan respons positif dari para pelaku usaha kecil menengah sektor ekonomi kreatif yang hadir.
“Menurut saya kegiatan kelana Ramadan ini bagus, ya. Pertama bagus karena kita bisa mengetahui program-program Kemenparekraf. Selain itu, bagus karena kita juga menjadi tahu bahwa ada pengusaha macam-macam di Aceh. Ada jenis usaha apa saja sih, yang ada di Aceh,” ungkap Rezka Kenara Bintang Putra, pengusaha sirup Jeruk Jering, yang berasal Aceh Tengah.
Kelana Ramadhan Berbagi Inspirasi Pemulihan Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal - Republika Online
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar