SAMBAS, SP – Bupati Sambas, Satono meninjau kondisi Pasar Tradisional Sentebang saat berkunjung ke Jawai. Orang nomor satu di Sambas itu juga menyempatkan diri untuk berbelanja hasil pertanian masyarakat Jawai yang dijual di pasar, seperti sayur, petai bahkan tempuyak.
Satono ingin membantu para pedagang di Pasar Sentebang yang terdampak pandemi Covid-19. Walaupun tidak setiap hari belanja di sana, dia ingin itu menjadi contoh bagi yang lain, bahwa belanja di pasar tradisional dapat membantu mengangkat gairah ekonomi yang sedang merosot dihantam pandemi.
“Alhamdulilah, tadi pagi sebelum meresmikan Vihara Desa Matang Terap, Jawai Selatan, saya singgah ke Pasar Sentebang. Saya melihat aktivitas pasar di sana, sekaligus belanja hasil pertanian masyarakat Jawai. Ada beli petai, tempuyak dan banyak lagi,” katanya, Kamis (9/9).
“Walaupun saya tidak setiap hari belanja di Sentebang, tapi saya selalu belanja di pasar tradisional. Saya ingin memberikan contoh kepada siapapun, baik itu pejabat, pegawai biasa bahkan masyarakat. Bahwa mereka bisa membantu pemerintah menangani pandemi dengan belanja di pasar tradisional, membantu para pedagang lokal,” sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Satono juga memberikan imbauan protokol kesehatan (Prokes) kepada para pedagang dan pengunjung pasar. Dia melihat, penerapan prokes di sana sudah cukup baik, walaupun masih ada yang tidak menjaga jarak dan tidak pakai masker. Dia juga mengajak para pedagang agar mau divaksin.
“Kita tahu sendiri, yang namanya pasar pasti banyak orang. Kalau pasar saja sudah sepi, bisa mati roda ekonomi kita, tapi yang lebih penting lagi adalah saya ingin masyarakat itu sadar Prokes, sadar pentingnya vaksinasi. Karena ingat, kita masih di masa pandemi yang entah sampai kapan berakhir belum tahu,” pungkasnya.
Sekretaris Komisi 2 DPRD Kabupaten Sambas, Erwin Johana mengatakan kebiasaan Bupati Sambas yang sering berbelanja di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Sambas sedikit banyak akan membantu pedagang dan petani di Kabupaten Sambas.
"Sangat baik saya rasa, karena dengan begitu dia memberikan contoh kepada masyarakat untuk membantu menyerap hasil pertanian lokal kita yang ada di pasar tradisional," ujarnya.
Kata Erwin, saat ini sebagian besar produk lokal Sambas lari ke pasar-pasar tradisional di dalam kabupaten, dan juga ke beberapa Kabupaten-kota lainnya yang ada di sekitar Kabupaten Sambas.
"Hasil produk lokal kita ini cukup banyak, seperti jeruk dan sampai sayur mayur. Ini mesti kita serap, agar petani kita tidak menjerit karena hasil pertaniannya tidak laku di pasaran," ungkapnya.
Karenanya, dengan hadirnya Bupati di tengah-tengah masyarakat khususnya pasar tradisional diharapkan bisa membantu petani dan pedagang.
"Dengan begitu dia akan menjadi roll model bagi para ASN di Kabupaten Sambas agar juga ikut berbelanja di pasar tradisional guna membantu masyarakat kita," tutup Erwin.
Bantu Petani
Pengurus Gerbang Tani Kalimantan Barat, Jimmy Pratomo mengatakan, pasar tradisional harus menyerap hasil atau produk lokal baru kemudian membeli dari luar daerah.
"Misalnya sayur, cabe dan lainnya, pasar tradisional harus menjual produk hasil petani lokal, karena harak tang lebih dekat dan lebih segar, selain itu juga akan membantu petani lokal," ungkapnya.
Dia juga mengatakan penyerapan hasil pertanian lokal oleh pasar harus didukung oleh pemerintah daerah.
"Artinya ada aturan yang memang dibuat agar pasar diharuskan memprioritaskan produk petani lokal untuk dijual, selain itu pada sisi kualitas dan kuantitas produk ini mesti mampu bersaing, dan ini menuntut hadirnya pemerintah untuk memberikan bimbingan," tukasnya. (noi)
Bupati Ajak Warga Belanja Hasil Pertanian Lokal - Suara Pemred
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar