TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Para petani lokal di Bangli, Bali, kini kian sumringah.
Pasalnya, harga cabai rawit di tingkat petani terasa kian 'pedas'.
Terlebih lagi jumlah produksi cabai juga tergolong maksimal karena didukung kondisi cuaca.
Hal tersebut diungkapkan salah satu petani cabai asal Desa Sukawana, Kintamani, Bangli, Bali, I Wayan Armada.
Diakui dia harga cabai rawit di tingkat petani saat ini menyentuh angka Rp 30 ribu per kilo.
"Harga ini tergolong tinggi. Sebab normalnya harga cabai rawit di tingkat petani Rp 21 ribu hingga Rp 25 ribu per kilo," ujarnya Rabu 2 Agustus 2023.
Menurut Armada, tingginya harga cabai rawit saat ini karena didukung rangkaian upacara agama di Bali.
Salah satunya hari raya Galungan.
Sehingga permintaan cabai di pasar lokal semakin meningkat.
"Untuk sekarang cabainya yang dipanen masih dikit. Sekitar 1 kwintal," sebutnya.
Baca juga: Jelang Galungan, Harga Cabai & Bawang Putih Tembus Rp 40 Ribu - Rp 45 Ribu Perkilo di Karangsem
Berbanding terbalik dengan kondisi harga cabai besar yang sama-sama memasuki musim panen.
Armada menyebut untuk harga cabai besar saat ini berada di titik terendah, yakni kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kilo.
"Itu memang dapat untung, tapi tipis. Karena normalnya harga cabai besar itu diatas Rp 20 ribu," ucapnya.
Dibandingkan dengan perawatan cabai kecil, Armada mengaku untuk cabai besar biaya perawatannya jauh lebih mahal.
Harga Cabai Rawit Kian 'Pedas' di Kalangan Petani Lokal di Bangli Bali - Tribun Bali
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar