Jakarta, NU Online
Unjuk Prestasi POP Tingkat SD di Jakarta resmi dilaksanakan pada Kamis (1/6/2023). Kegiatan yang digelar oleh Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU PBNU) ini diikuti oleh sekolah dasar yang berasal dari 7 Provinsi dengan 35 Kabutan/Kota.
SD Alam Pacitan merupakan lembaga pendidikan di Pacitan yang berkesempatan untuk mengikuti kegiatan unjuk prestasi. SD Alam Pacitan tampil memukau dalam acara unjuk prestasi dengan memperlihatkan keunikan dan kreativitas yang mengangkat kearifan lokal melalui persembahan "Batok Bercerita” sebagai alat peraga untuk memperkuat literasi siswa.
Dalam presentasinya, SD Alam Pacitan menghadirkan pertunjukan yang menarik dengan menggunakan batok kelapa sebagai media cerita. Batok kelapa merupakan bahan yang melambangkan kearifan lokal dan kehidupan di Pacitan. Selain mengangkat kearifan lokal, batok kelapa juga mampu mengurangi limbah serta mampu memberdayakan masyarakat pengrajin dalam pembuatan batok kelapa untuk kemudian dimanfaatkan menjadi batok bercerita.
“Batok bercerita ini kita mainkan secara kelompok dengan merangsang pemikiran kritis anak-anak. Tentu melalui batok bercerita ini diharapkan dapat memperkuat perbendaharaan diksi siswa dan siswi,” ujar Fairuz selaku Guru SD Alam Pacitan.
Melalui "Batok Bercerita", SD Alam Pacitan berhasil mengangkat nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal dan tentunya mampu memperkuat literasi siswa.
“Cara penerapan batok bercerita ini nantinya di balik batok ini diisikan benda-benda misteri dan anak-anak berjalan menyusuri cabang dengan menggunakan egrang kemudian mengarah ke batok tersebut. Setelah melihat benda di balik batok, maka anak tersebut harus membuat kalimat yang didalamnya terdapat nama benda itu,” ungkap Fairuz.
Fairuz menambahkan, setelah anak yang pertama selesai membuat kalimat, maka anak selanjutnya kembali membuka batok kelapa dan membuat kalimat sesuai dengan nama benda yang didapatkan. Namun, kalimat tersebut harus runtut dengan kalimat sebelumnya sehingga menjadi rangkaian kalimat yang padu.
Pertunjukan tersebut tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum dan mendorong rasa percaya diri.
Sedangkan untuk memperkuat numerasi siwa, SD Alam Pacitan membuat sebuah alat peraga berupa buku bermain yang berisi tentang numerasi seperti perkalian dan membaca jam.
“Kita juga ajarkan anak-anak untuk membuat buku tersebut agar secara tidak langsung mereka memahami teori-teori numerasi,” Jelas Fairuz.
SD Alam Pacitan mampu memberikan contoh yang inspiratif tentang bagaimana pendidikan dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempertahankan dan menghargai kearifan lokal.
Keberhasilan mereka dalam memadukan pendidikan formal dengan nilai-nilai budaya lokal merupakan langkah yang penting dalam membangun kesadaran dan kecintaan terhadap warisan budaya di kalangan generasi muda.
Sri Pamungkas selaku Fasilitator Daerah (Fasda) menyampaikan bahwa acara ini sangat bermanfaat sebagai wadah publikasi bagi teman-teman pegiat literasi dalam menciptakan inovasi pengajaran kepada anak didik.
“Alhamdulillah dengan adanya program ini seperti diberikan dukungan kepada kami selaku tenaga pendidik baik dalam menyalurkan inovasi ataupun memantik kreatifitas pengajar diluar untuk membuat metode pengajaran yang menarik sehingga anak dapat menganggap kegiatan literasi dan numerasi adalah hal yang menyenangkan,” tutup Sri Pamungkas.
Editor: Syakir NF
Unjuk Prestasi POP, SD Alam Pacitan Angkat Nilai Kearifan Lokal Melalui Batok Bercerita - Islam NU
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar