"Kami melakukan pelatihan pengolahan buah dan digital marketing bagi ibu-ibu rumah tangga produktif untuk mengolah komoditas potensi lokal yang sedang dibudidayakan yakni buah kelengkeng," kata Ketua Promahadesa Unej di Desa Suci, Kanzulia Arsyta Q. H dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember, Senin.
Kegiatan Promahadesa tersebut bertema "Pengembangan Tata Ruang Objek Wisata Sentool sebagai Sustainable Value Creation Berbasis Smart Economy Tourism" di Desa Suc.
Kanzulia bersama sembilan temannya melakukan kegiatan pengabdian untuk memberikan ilmu pengolahan makanan dan minuman kekinian melalui kegiatan pelatihan dan praktik secara langsung bagi ibu-ibu produktif sekitar Agrowisata Sentool, tentunya dengan dipandu oleh praktisi di bidangnya.
Sementara itu praktisi dosen yang dilibatkan dalam kegiatan itu Dr. Nurhayati dari Prodi Teknologi Hasil Pertanian FTP Unej memberikan selayang pandang ragam olahan buah kelengkeng.
Baca juga: Unej terima 4.279 calon mahasiswa baru jalur SNBT
"Seperti buah kalengan/jar gelas yang merupakan buah dalam sirup, asinan buah kelengkeng, buah keringan (dried fruits), hingga potensi bunga kelengkeng untuk peternakan lebah yang menghasilkan madu kelengkeng," katanya.
Doktor Ilmu Pangan itu menjelaskan setiap tahapan proses pengolahan buah kelengkeng, dan mengajak peserta ibu-ibu untuk mempraktikkan langsung ilmu dan teknologi yang dipaparkan, sehingga menghasilkan bermacam olahan kelengkeng tersebut.
Output dari kegiatan itu yakni bisa dihasilkannya produk khas Agrowisata Sentool karena setelah kegiatan membudidayakan kelengkeng maka juga harus disiapkan teknologinya.
"Begitulah seharusnya untuk meningkatkan kesinambungan program dan pengabdian yang bermuara pada meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar," katanya.
Tidak hanya pelatihan mengolah buah kelengkeng menjadi ragam produk olahannya, namun mahasiswa memberikan pelatihan digital marketing agar pengelola wisata bisa memaksimalkan promosi melalui media sosial Instagram dan Tiktok.
Media sosial tersebut cukup efisien dan mudah untuk disebarkan dengan konten-konten menariknya.
Sebagaimana yang dipraktikkan, lanjut dia, ternyata peserta pelatihan menyimpulkan bahwa cukup mudah untuk mengolah buah kelengkeng menjadi produk komersial, namun pengolahannya harus sesuai dengan CPPB (Cara Produksi Pangan yang Baik), berizin edar, dan disempurnakan dengan sertifikat halal.
Promahadesa Unej berdayakan warga optimalkan potensi lokal agrowisata - ANTARA Jawa Timur
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar