Rechercher dans ce blog

Jumat, 05 Mei 2023

7 Contoh Kearifan Lokal Nusantara yang Menarik untuk Diketahui - detikcom

Daftar Isi

Jakarta -

Kearifan lokal yang dimiliki oleh berbagai daerah di Indonesia. Kearifan lokal merupakan kebudayaan suatu daerah yang masyarakatnya mempunyai kebiasaan atau adat istiadat.

Apa saja contoh kearifan lokal yang ada di Indonesia? Simak jawabannya di bawah ini.

Pengertian Kearifan Lokal

Mengutip jurnal Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafati dari UGM, kearifan lokal terdiri dari dua kata, kearifan (wisdom) dan lokal (local). Menurut kamus Bahasa Inggris-Indonesia, local berarti setempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Maka, secara umum local wisdom bisa dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti anggota masyarakatnya.

Menurut Fajrini, kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kehidupan mereka.

Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tak bisa dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Biasanya kearifan lokal diwariskan secara turun temurun melalui cerita dari mulut ke mulut.

Contoh Kearifan Lokal

Ada berbagai kearifan lokal yang memiliki keunikannya masing masing. Mulai dari Masoppo Bola dari Sulawesi Selatan hingga Celako Kumali dari Bengkulu, berikut penjelasannya.

1. Masoppo Bola

Masoppo Bola artinya memindahkan atau mengangkat rumah. Tradisi dari Sulawesi Selatan ini sudah turun temurun dilakukan oleh masyarakat.

Masoppo Bola dilakukan dalam rangka memindahkan rumah yang terbuat dari kayu secara gotong royong. Biasanya, tradisi ini dilakukan pada hari Jumat, tepatnya setelah shalat Jum'at.

2. Ma'nene

Masih dari Sulawesi Selatan, ritual Ma'nene adalah salah satu tradisi yang dilakukan Suku Toraja. Ma'nene merupakan tradisi membersihkan jenazah yang sudah meninggal puluhan bahkan ratusan lalu atau yang telah berbentuk mumi.

Dalam tradisi ini, satu rumpun keluarga melakukan pembersihan mum leluhur sebagai garis keturunannya. Hal yang dilakukan pertama kali yaitu ziarah makam, lalu membuka peti jenazah dan mengganti pakaian leluhur yang sudah meninggal.

Setelah digantikan pakaian, jenazah akan dijemur beberapa waktu sebelum dimasukkan lagi ke dalam peti. Tujuan dari tradisi ini adalah menghargai dan menngingat kembali leluhur yang telah meninggal dunia.

Kerabat membersihkan jenazah keluarganya saat ritual Manene di Lembang Ampang Batu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.Kerabat membersihkan jenazah keluarganya saat ritual Manene di Lembang Ampang Batu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda

3. Awig-awig

Masyarakat Bali dan Lombok memiliki kearifan lingkungan awig-awig. Mengutip portal Kabupaten Karangasem, menurut Surpha, awig-awig secara harfiah memiliki arti suatu ketentuan yang mengatur tata krama pergaulan hidup dalam masyarakat untuk mewujudkan tata kehidupan yang ajeg di masyarakat.

Awig-awig yang hidup dalam masyarakat tak hanya membedakan hak dan kewajiban, tapi juga memberi sanksi adat baik berupa denda, fisik, psikologi maupun yang bersifat spiritual, misalnya mengaksama (minta maaf), dedosaan (denda uang), kerampang (penyitaan harta benda), kasepekang (tidak diajak bicara) dalam waktu tertentu, hingga kaselong (diusir dari desa).

4. Lompat Batu

Lompat Batu merupakan kearifan lokal dari tanah Nias. Mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tradisi yang hanya dilakukan laki-laki ini menunjukkan kedewasaan, ketangkasan dan keberanian seseorang.

Jika seorang lelaki berhasil melompat batu setinggi dua meter dengan ketebalan 40 cm, maka dianggap heroik dan prestisius, baik bagi individu, keluarga, bahkan masyarakat seluruh desa.

Tradisi Lompat Batu di Nias Selatan (istimewa/kemendikbud)Tradisi Lompat Batu di Nias Selatan (istimewa/kemendikbud) Foto: Istimewa

5. Ogoh-ogoh

Ogoh-ogoh merupakan karya seni patung yang diarak dalam sebuah pawai menuju perayaan Hari Raya Nyepi. Berukuran besar dan menyerupai patung raksasa, ogoh-ogoh dibawa oleh sekelompok masyarakat mengelilingi desa.

Mengutip situs Pemerintah Kabupaten Buleleng, ogoh-ogoh asal katanya adalah ogah-ogah dalam bahasa Bali yang artinya sesuatu yang digoyang-goyangkan.

Umat Hindu di Boyolali gelar mecaru dan mengarak ogoh-ogoh jelang Nyepi, Selasa (21/3/2023).Umat Hindu di Boyolali gelar mecaru dan mengarak ogoh-ogoh jelang Nyepi, Selasa (21/3/2023). Foto: Jarmaji/detikJateng

6. Te Aro Neweak Lako

Te Aro Neweak Lako yang berarti alam adalah aku merupakan kearifan lokal dari Papua. Gunung Erstberg dan Grasberg dipercaya sebagai kepala mama, tanah dianggap sebagai bagian hidup manusia, sehingga pemanfaatan sumber daya alam haruslah berhati-hati.

7. Celako Kumali

Celako kumali merupakan kearifan lokal dari Serawai, Bengkulu. Celako kumali berarti kelestarian lingkungan terwujud dari kuatnya keyakinan tata nilai dalam berladang dan tradisi tanam.

Itulah berbagai contoh dari kearifan lokal yang ada di Indonesia. Kearifan lokal apa yang ada di daerahmu?

Simak Video "Dubes Sudan Berharap Mahasiswa RI Bisa Kembali ke Sudan Secepatnya"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/elk)

Adblock test (Why?)


7 Contoh Kearifan Lokal Nusantara yang Menarik untuk Diketahui - detikcom
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...