Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari foto bersama usai memimpin pertemuan Komisi I DPR dengan LPP TVRI Jawa Timur, Kamis (24/11/2022). Foto: Ria/Man
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi I telah mendengarkan penjelasan Kepsta LPP TVRI Jawa Timur, Asep Suhendra terkait perkembangan siaran multiplatform berbasis budaya lokal di LPP TVRI Jawa Timur.
“Kami telah mendengarkan dan kami mendorong LPP TVRI Jatim agar terus konsisten menyelenggarakan siaran multiplatform berbasis budaya lokal termasuk keagamaan,” ungkap Kharis saat memimpin pertemuan Komisi I DPR dengan LPP TVRI Jawa Timur, Kamis (24/11/2022).
Menurut Abdul Kharis, saat ini zaman sudah berubah, siaran multiplaform menjadi suatu solusi, agar TVRI tidak ditinggalkan pemirsa. Jatim, lanjut Kharis sangat kaya akan budaya,sejarah dan keagamaan. Untuk itu siaran mengenai budaya, kesenian dan potensi yang ada di Jatim perlu terus di ciptakan untuk menarik minat penonton.
Diketahui layanan multiplatform LPP TVRI Jawa Timur dilakukan melalui website. Selain itu, LPP TVRI Timur juga aktif di media sosial seperti live streaming, Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, hingga Tiktok. “Ini sudah bagus, tetapi perlu ditingkatkan agar subscriber yang saat ini masih 36.000 dapat ditingkatkan,” katanya.
Terakhir, pihaknya mengapresiasi langkah LPP TVRI Jatim yang telah beralih ke siaran digital sejak tanggal 2 November 2022 dengan didukung 11 pemancardigital yang tersebar di beberapa daerah di Jawa Timur.
Senada, Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan di era teknologi digital ini ada 2 tantangan yang harus menjadi perhatian TVRI. Pertama, mengenai akselerisasi teknologi. Kedua, mengenai tampilan konten. Pasalnya, masih kata Jazuli, ke depan saingan bukan hanya TV nasional tetapi perusahaan global.
“Untuk itu, TVRI Jatim harus mampu mendesain, memodifikasi tampilan secara menarik sesuai tuntutan mayoritas yang diinginkan publik,” katanya. Ditempat yang sama, Kepala Stasiun LPP TVRI Jawa Timur, Asep Suhendar mengatakan berdasarkan amanat dari UU nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja sektor Pos Telekomunikasi dan Penyiaran (Poltelsiar), pasal 60A.
Pun, TVRI Jatim sudah switch off dari kanal analog ke digital. “Sudah tidak ada lagi siaran analog di TVRI Jatim. Kami juga telah melakukan sosialisasi secara masif, diharapkan masyarakat paham terkait migrasi analog ke digital,” ungkapnya.
Terkait multiplatform, LPP TVRI Jawa Timur menyuguhkan acara melalui website. Selain itu, LPP TVRI Timur juga aktif di media sosial seperti live streaming, Youtube, Instagram, Facebook, Twitter, hingga Tiktok sehingga konten TVRI Jawa Timur dapat diinikmati secara global.
“Selama periode 2022, channel Youtube TVRI Jatim ditonton sebanyak 810.000 pemirsa dengan jumlah subscriber 36.200 pemirsa. Selanjutnya konten yang paling popular selama periode 2022 didominasi kesenian, sejarah dan keagamaan,” katanya.
LPP TVRI Jawa TImur menampilkan program acara berbasis budaya lokal antara lan: DokudramaKoesno, Dokudrama Soera Ing Baja, Campur Sari, Ludruk, Wayang Kulit, Cangkir, Joglo Deso, Ketoprak, Mbangun Deso, Kabar Madura, dan sebagainya. “Semua masukan yang disampaikan terkait program akan kami maksimalkan," tandasnya. (rnm/aha)
Parlementaria Terkini - Dewan Perwakilan Rakyat - Dewan Perwakilan Rakyat
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar