Rechercher dans ce blog

Rabu, 20 Juli 2022

DPRD Inisiasi Bahasa Tidung Jadi Muatan Lokal - Korankaltara.com

TARAKAN, Koran Kaltara – Komisi II DPRD Kota Tarakan menginisiasi masuknya bahasa tidung sebagai salah satu muatan lokal pada tingkat pendidikan.

Bahasa daerah menjadi salah satu pendukung Bahasa Indonesia dan juga salah satu media pemersatu masyarakat yang heterogen.

Ketua Komisi II DPRD Tarakan, Jusuf Mudi mengatakan, pihaknya telah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, bersama unsur terkait lainnya.

Topik yang dibahas adalah bagaimana bahasa Tidung bisa menjadi salah satu bagian muatan lokal.

“Landasan ini tentunya menjadi dorongan bagaimana bahasa Tidung bisa menjadi muatan lokal di sekolah. Karena bahasa merupakan salah satu pemersatu bangsa. Oleh karena itu Komisi II DPRD Tarakan mendorong untuk percepatan menjadikan bahasa Tidung masuk ke muatan lokal pembejalaran di Tarakan,” ujar Jusuf, Rabu (20/7/2022).

Meskipun DPRD memberikan rekomendasi, tetapi yang menindaklanjuti nanti adalah Dinas Pendidikan.

Diharapkan, kebijakan ini bisa segera dilaksanakan, mengingat saat ini adalah awal pembelajaran tahun 2022/2023.

“Kalau bisa dilaksanakan besok, secepatnya dilaksanakan, karena akan semakin baik,” desaknya.

Sementara itu, rencana ini mendapat sambutan baik dari para tokoh adat Tidung.

Seperti yang diungkapkan oleh Fadlan Hamid, bahwa bahasa daerah harus dihormati supaya bisa tetap langgeng dan kekal.

“Seharusnya memang begitu. Seperti bahasa Jawa ada di setiap sekolah dan bahasa daerah lainnya. Seharusnya begitu, sehingga ke depan tidak akan hilang. Saya pernah dapat kabar dari teman bahwa di Papua ada sekitar 250 bahasa yang telah hilang. Supaya bahasa Tidung tidak seperti itu, sudah seharusnya masuk dalam pembelajaran muatan lokal,” harapnya.

Bahasa daerah juga menjadi cikal bakal bahasa Indonesia, meskipun suku Tidung sebarannya sudah sangat luas, namun bahasanya sama.

Yang ada sedikit perbedaan adalah Tidung Sesayap, dan Tidung Malinau.

“Oleh karena itu harus ada kamus bahasa tidung, untuk mempersatukan itu,” ucapnya.

Budayawan Tidung, Datuk Norbeck juga menyambut hangat rencana ini karena menjadi salah satu kebijakan yang positif.

Namun, harus didukung oleh semua pihak. Meskipun dalam pengucapan bahasa tidak memerlukan biaya, tetapi dalam pembelajaran tidak mudah.

“Pertama, tenaga pengajar. Saya kira perlu dipersiapkan dulu. Bagaimana yang saya tahu di daerah lain yang lebih dahulu menerapkan bahasa daerah menjadi salah satu muatan lokal. Maka di Tarakan bukan hal yang baru, karena 12 tahun lalu dengan inisiasi dewan pendidikan sudah pernah ada. Tetapi tidak berjalan dengan baik karena kekurangan guru,” paparnya.

Sedangkan perbedaan bahasa sub-Tidung, menurut Datuk Norbek bukanlah sesuatu yang prinsip karena antara satu dengan lainnya saling memahami.

“Kalau paling banyak Tidung Tengara, salah satunya yang mendiami Tarakan. Kalau di Tarakan itulah bahasa yang dipakai,” pungkasnya. (*)

Reporter: Sofyan Ali Mustafa
Editor: Nurul Lamunsari

Adblock test (Why?)


DPRD Inisiasi Bahasa Tidung Jadi Muatan Lokal - Korankaltara.com
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...