Sandiaga Optimis GTRA akan Dongkrak Ekonomi Warga Lokal - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menghadiri pelaksanaan perdana program Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pada Rabu (8/6).

Sandiaga menyebut, GTRA penting untuk masyarakat di daerah pelosok dan terpencil yang belum terjangkau program sertifikasi tanah pemerintah. Menurutnya, GTRA Summit 2022 merupakan langkah kebangkitan pariwisata dan ekonomi.

"Bagaimana pariwisata bisa lebih berkualitas, berkelanjutan, dan tentunya saya teringat kunjungan Hernando Desoto beberapa tahun lalu ke Jakarta, di mana masalah tanah ini jika tersertifikasi tiba-tiba jadi peluang untuk keluar dari kemiskinan yang absolut, terutama bagi masyarakat di pesisir ini bisa dicarikan solusinya," kata Sandiaga.

Untuk itu, Sandiaga pun menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan GTRA yang dinilai sebagai bagian dari penciptaan peluang untuk mensejahterakan masyarakat dan membangkitkan ekonomi.

"Tahun lalu Wakatobi memuncaki dengan Desa Wisata Lia Togo. Dan kita mencatat berdasarkan data yang dikumpulkan Kemenparekraf, kunjungan ke desa wisata naik 30 persen di tengah pandemi," katanya.

Dari indikator tersebut, Sandiaga melihat terjadi aspek pergeseran pariwisata yang lebih personel, fleksibel dengan nilai kelokalan yang lebih tinggi dan jumlah lebih sedikit. Salah satu indikator kebangkitan sektor pariwisata pascapandemi, adalah tingkat keterisian tempat penginapan, mulai hotel hingga homestay, khususnya pada akhir pekan dan masa libur.

Pariwisata berbasis alam dan kearifan lokal budaya, lanjutnya, menjadi daya tarik utama sektor pariwisata di Indonesia.

"Hari ini saya di Bau-bau, ada desa wisata Limololio. Di situ yang dijual adalah sejarah, dan tentang sejarah demokrasi Indonesia juga dimulai kebetulan di Kota Bau-bau tersebut. Ini kita kemas dan kita buatkan travel plan-nya, dan kita lihat di sini kebangkitannya," ujar Sandiaga.

Di kesempatan yang sama, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil menjelaskan Gugus Tugas Reforma Agraria adalah tim yang dibentuk Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan berbagai masalah terkait reforma agraria. Tim tersebut diketuai oleh Menko Perekonomian, dengan wakil ketua Menteri ATR dan Menteri KLHK.

Sofyan Djalil mengingatkan, Gugus Tugas Reforma Agraria juga melibatkan berbagai kementerian dan pemerintah daerah. Adapun tujuan GTRA adalah mempercepat reforma agraria. Dia mengaku, selama ini pemerintah memiliki banyak kendala.

"Terutama karena tumpang tindih atau irisan kewenangan antara Kementerian ATR dengan Kementerian Kehutanan antara Kementerian ATR dengan KKP, peta-peta belum menjadi peta yang satu sehingga ini menjadi kendala dalam kita mensertifikasi tanah masyarakat," papar Sofyan Djalil.

Sehingga, apabila program GTRA dapat berjalan dengan baik, maka ekonomi masyarakat khususnya yang di daerah terpencil akan turut terdongkrak, yakni melalui sertifikat yang akan menjadi kesempatan bagi warga untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal.

Dia menjelaskan, pemerintah mengalokasikan dana KUR sekitar Rp200 triliun untuk satu tahun, dengan bunga yang semakin rendah sebesar 6 persen. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat kita mendapatkan akses dari lembaga keuangan formal.

Karena itu, Sofyan Djalil menegaskan bahwa sertifikat adalah keperluan urgen. Jokowi pun disebut telah meminta percepatan penerbitan sertifikat. Maka, GTRA Summit digelar guna menyelesaikan berbagai masalah irisan antarpihak.

"Berbagai kementerian akan diskusi untuk mencari solusi yang kreatif terhadap irisan kewenangan antar kementerian dan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terutama masyarakat di pesisir, pinggir hutan, dan yang ada dalam kondisi tidak beruntung," kata Sofyan Djalil.

(rea)

Adblock test (Why?)

Sandiaga Optimis GTRA akan Dongkrak Ekonomi Warga Lokal - CNN Indonesia
Kelanjutan artikel disini