Rechercher dans ce blog

Minggu, 19 Juni 2022

Museum Daerah Harus Lebih Tampilkan Identitas Lokal - Validnews

JAKARTA - Keberadaan museum-museum di Indonesia, terutama di daerah-daerah masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Mengingat museum menjadi salah satu sarana edukasi tentang sejarah dan perkembangan peradaban di Indonesia.

Dosen Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Bondan Kanumoyoso dalam webinar “Eksistensi Museum Sebagai Upaya Melestarikan Sejarah dan Kebudayaan Daerah” beberapa waktu lalu mengatakan, ragam budaya dan sejarah yang ada bisa direpresentasikan oleh museum-museum daerah. 

“Bayangkan kekuatan yang bisa dibentuk dari 34 museum daerah berdasarkan provinsi yang ada di Indonesia, jika terjadi sinergi,” ujarnya. 

Menurutnya, setiap daerah memiliki identitas lokal yang harus dibanggakan. Hal inilah yang kemudian perlu ditonjolkan sebagai "daya jual" dari setiap museum.

Dia memberikan contoh Provinsi Banten. Menilik dari sejarahnya, Banten berada di lokasi strategis yang berdekatan dengan Selat Sunda. Pada kala itu, Selat Sunda menjadi pintu perdagangan umat Islam saat Malaka dikuasai Portugis. Bahkan menjadi jalur perdagangan dari berbagai negara.

Nah, ini sering kali tidak pernah diuraikan apa hubungannya, kenapa Banten bisa menjadi besar ya, karena dia penguasa Selat Sunda. Ketika itu Selat Malaka dikuasai oleh Portugis sehingga alur perdagangan Islam itu masuk lewat Selat Sunda dan berkembanglah Banten menjadi sedemikian luar biasa,” lanjut Bondan.

Bondan juga menekankan, seharusnya keberadaan museum-museum daerah dapat menguatkan nilai-nilai identitas lokal yang bisa dijadikan aspek kebanggaan masyarakat daerah. Tapi sayangnya hal tersebut seakan belum tergarap.

“Museum kita kurang begitu diminati, ini karena mungkin aspek kebanggaan tadi belum muncul, belum direpresentasikan dalam museum. Kalau dimunculkan, tentu orang akan berkunjung, dia akan memperkenalkan kepada saudaranya, keluarganya dan anaknya,” tuturnya.

Lebih lanjut dia memaparkan langkah-langkah teknis yang bisa dilakukan oleh para pengelola museum daerah, agar bisa memainkan perannya sebagai jembatan informasi masyarakat. Salah satunya terkait dengan penataan benda-benda yang ada di masing-masing museum.

Kemudian, tidak adanya penjelasan atau cerita sejarah tentang apa yang dipamerkan. 

“Itu kadang-kadang menjadi problem, karena museum kemudian menjadi seperti pasar begitu. Banyak barang tapi enggak tahu mau ngapain. Orang yang datang akan mengait-ngaitkan sendiri yang sering kali pesannya  tidak sama dengan yang ditunjukkan pihak museum,” ucap Bondan.

Oleh karena itu, menurutnya, segala permasalahan yang terkait harus segera dicarikan jalan keluarnya. Mulai dari identitas lokal apa yang ingin disampaikan, hingga teknis pemajangan benda yang harus memiliki pesan jelas yang ingin disampaikan pengunjung.

Identitas lokal yang direpresentasikan salah satunya lewat museum seharusnya menjadi daya tarik suatu daerah. Ketika daerah itu bangga dengan sejarah dan kebudayaannya, lalu bisa mengembangkannya dengan baik.

Maka tidak mustahil bisa mengundang banyak wisatawan dan akhirnya mendongkrak pariwisata di daerah tersebut, lalu banyak perusahaan-perusahaan yang tertarik untuk berinvestasi. Tidak lama dari itu, daerah ini bakal berkembang dengan pesat dan sangat maju.

Adblock test (Why?)


Museum Daerah Harus Lebih Tampilkan Identitas Lokal - Validnews
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...