Perang Rusia dan Ukraina bisa berdampak kepada pasar otomotif Rusia. Pasar otomotif Rusia anjlok hingga 66 persen pada Maret 2022.
Merosotnya penjualan otomotif di Rusia diduga akibat invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Penjualan mobil "negeri beruang merah" itu hanya menorehkan 55 ribu unit meliputi mobil pribadi dan kendaraan komersial ringan pada bulan lalu menurut data yang dirilis Asosiasi Bisnis Eropa (AEB), sebuah kelompok yang mewakili investor asing di Rusia.
Diberitakan, merek otomotif Eropa, Amerika dan Asia menderita kerugian. Namun, yang paling terpukul yakni raksasa otomotif Volkswagen, yang penjualannya turun hingga 74 persen, diikuti oleh merek Toyota.
Merek mewah Toyota seperti Lexus juga mendapat pukulan telak, yaitu merosot 91 persen, atau yang paling terpukul dibanding merek otomotif global lain. Porsche, yang juga bagian dari grup Volkswagen turut mengalami penurunan penjualan sebesar 73 persen.
Neraka industri otomotif Rusia mulai terasa sejak keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang Ukraina pada Februari 2022. Sejumlah produsen otomotif bahkan memutuskan menghentikan operasinya di Rusia.
Toyota dan Volkswagen termasuk di antara sejumlah perusahaan yang mengumumkan telah menghentikan produksi dan menghentikan ekspor ke negara itu, dikutip dari CNN, Kamis (7/4).
Renault, pabrikan asal Prancis yang memiliki produsen mobil Rusia AvtoVAZ, baru-baru ini mengatakan pihaknya menangguhkan semua kegiatan di pabriknya di Moskow.
Harga mobil d Rusia naik drastis
Menurut analisis pasar mobil Rusia, Autostat runtuhnya nilai tukar rubel juga mendorong meningkatnya harga rata-rata mobil baru di Rusia antara 35 hingga 45 persen pada Maret 2022.
Kondisi itu disebut cukup berat karena memilih mobil baru menjadi prioritas warga Rusia.
Namun di satu sisi, merek lokal Lada milik AvtoVAZ secara teori dapat diuntungkan dari tidak adanya persaingan asing. Merek lokal hanya tidak diuntungkan dengan terkendalanya rantai pasokan suku cadang dampak dari sanksi negara-negara Barat ke Rusia.
Imbasnya, perusahaan telah memajukan liburan musim panas di seluruh perusahaan hingga April, demi menyelamatkan 40 ribu pekerjaan.
Perusahaan juga mengatakan akan merancang versi baru dari beberapa model Lada, bertujuan agar tidak terlalu bergantung pada suku cadang impor.
Di samping itu Carol Thomas, analis Eropa tengah dan timur di konsultan LMC Automotive mengatakan pabrikan mobil China dapat memanfaatkan kepergian merek-merek Barat dari Rusia.
"Merek China tidak diragukan lagi akan melihat situasi saat ini sebagai peluang, dan ada peluang lebih banyak lagi untuk membangun basis produksi Rusia di masa depan," katanya.
Produsen asal China, Great Wall Motors dan Geely melihat pertumbuhan yang kuat dalam penjualan otomotif di Rusia selama kuartal pertama 2022.
(can/mik)Pasar Mobil Rusia Anjlok, Merek Lokal dan China Disebut Diuntungkan - CNN Indonesia
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar