PENGEMBANGAN BANDARA : Pansus II DPRD Jateng sedang melihat pengembangan Bandara YIA yang berada di Kulonprogo. (foto: setyo herlambang)
KULONPROGO – Decak kagum tergambar dari Panitias Khusus (Pansus) II DPRD Jateng saat melihat paparan rencana pengembangan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Saat ini secara bertahap melayani penerbangan internasional ditunjang interior bangunan yang menawan. Sebagai informasi, Bandara YIA dalam satu hari dapat menampung puluhan ribu penumpang dalam satu hari.
Wakil Ketua Pansus II DPRD Jateng, Siti Rosidah melihat Bandara NYIA mempunyai core bussiness dengan potensi jangka panjang terlebih letaknya berbatasan langsung dengan Purworejo.
“Bandara NYIA ini bisa dikatakan punya nilai bisnis investasi jangka panjang. Dengan begitu daerah sekitar bisa ikut terdorong akan dampak adanya bandara tersebut, mulai dari lapangan kerja, pusat oleh-oleh, rumah makan dan fasilitas penginapan,” terang legislator F PKB saat diterima di kantor Angkasa Pura Bandara NYIA, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (5/4/202).
Menambahkan, anggota Pansus II Padmasari Mestikajati selain memberikan apresiasinya juga menanyakan bagaimana solusi menutupi kekurangan dari target yang selama ini belum tercapai maksimal.
Menjawab General Manager Angkasa Pura Bandara NYIA Agus Pandu Purnama sudah menerapkan langkah-langkah menangani target besar yang saat ini belum tercapai. Terlebih letak Bandara NYIA sangat strategis diharapkan dapat menarik investor untuk terlibat mengembangkan Bandara NYIA semakin maju menarik penumpang dengan penambahan varian maskapai penerbangan.
“Dampak pandemi dengan syarat peraturan perjalan vaksin dan tes antigen maupun PCR membuat tren penumpang naik turun. Menutupi masalah anggaran karena target belum tercapai maksimal maka kami menggurangi beberapa sisi operasional yang tidak diperlukan dengan mengosongkan beberapa stand tidak terpakai dan mengurangi tenaga staff di lapangan. Bandara NYIA menempati lahan seluas 583 hektare, dan berkonsep ramah lingkungan dengan ditunjang green belt atau sabuk penahan potensi tsunami di bagian sisi taxiway atau landasan. Core Bussiness yang berkembang saat ini bekerjasama dengan UMKM setempat lewat pembangunan kios-kios saat ini berjumlah 200 stand. Ditambah area sekitar bandara mulai banyak dibangun hotel dan area UMKM tentunya bisa menarik tenaga dari masyarakat sekitar,” kata dia.
Di sisi lain, Direktur SPJT Jateng Hidayat Joko Priyanto melihat adanya Bandara NYIA bisa membuka jembatan baru dalam bidang kerja sama peningkatan infrastruktur.(setyo/priyanto)
Bandara YIA Dorong Investasi Kearifan Lokal – DPRD JATENG - DPRD JATENG
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar