Rechercher dans ce blog

Kamis, 23 Desember 2021

Menteri Basuki: Homestay di Mandalika untuk Pemberdayaan Masyarakat Lokal - Republika Online

Sarhunta menjadi alternatif bagi wisatawan yang berkunjung ke Mandalika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan sarana hunian pariwisata (Sarhunta) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah untuk pemberdayaan masyarakat lokal. Sarhunta tersebut bisa menjadi alternatif hunian bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke Mandalika, khususnya selama ajang balap internasional MotoGP pada Maret 2022.

Basuki mengatakan, Kementerian PUPR telah merenovasi rumah warga dengan pola pemberdayaan sehingga rumah layak untuk menjadi homestay di kawasan wisata. Masyarakat setempat diharapkan bukan hanya menjadi penonton, tetapi juga mendapat manfaat ekonomi dari sektor pariwisata.

"Tolong dirawat, dijaga, dan dikelola dengan baik. Jangan sampai ada perang tarif. Saya pesan ditata lingkungannya dan dijaga kebersihannya," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (23/12).

Pembangunan homestay di Mandalika dilaksanakan oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara Barat Ditjen Perumahan Kementerian PUPR. Pelaksaannya dibawah kegiatan peningkatan kualitas hunian layak atau dikenal dengan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Proses pelaksanaannya bersifat pemberdayaan, sehingga masyarakat dilibatkan mulai dari perencanaan teknis sampai kegiatan. Kepala BP2P NTB, Rini Dyah Mawarty mengatakan, secara keseluruhan pembangunan Sarhunta di DPSP Lombok-Mandalika sebanyak 915 unit.

Jumlah tersebut terbagi menjadi dua, yakni 300 unit di Kabupaten Lombok Tengah untuk mendukung ajang MotoGP di sirkuit Mandalika dan 98 unit di Kabupaten Lombok Utara.

"Untuk yang 398 unit semua peruntukannya sebagai homestay. Sisanya sebanyak 517 unit dilaksanakan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni di sepanjang koridor kawasan pariwisata Mandalika," ujar Rini.

Pembangunan Sarhunta di DPSP Mandalika dilaksanakan sejak Mei 2020 dan telah selesai seluruhnya pada Desember 2020 dengan melibatkan 5.123 pekerja. Biaya pembangunan bersumber dari APBN senilai Rp 62,2 miliar dan dukungan keswadayaan senilai Rp 10,8 miliar.

Rini menuturkan, konsep bangunan rumah untuk homestay seluruhnya mengadopsi kearifan lokal seperti Bale Lumbung dan Bale Bonter. "Jadi konsepnya rumah lumbung dan berdasarkan kearifan Suku Sasak," kata Rini.

Salah satu penerima bantuan program Sarhunta di Desa Sengkol, Kariadi berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah menyelesaikan pembangunan Sarhunta. Kariadi berharap dengan adanya kegiatan bertaraf internasional seperti balap MotoGP nanti, hunian wisata miliknya kembali ramai pengunjung yang menginap, seperti saat perhelatan Superbike November 2021.

"Alhamdulillah, kemarin saat Superbike sudah ada yang menempati, tarifnya Rp 250 ribu per hari karena ada AC-nya. Semoga nanti saat MotoGP semakin ramai, dan seterusnya," kata Kariadi.

Adblock test (Why?)


Menteri Basuki: Homestay di Mandalika untuk Pemberdayaan Masyarakat Lokal - Republika Online
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...