JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumaahn Rakyat (PUPR) menggunakan unsur kearifan lokal dalam pembangunan rumah susun (rusun) di daerah, termasuk di Jawa Barat.
Pembangunan rusun di wilayah ini menggunakan ornamen fasad megamendung dan atap julang ngapak pada kanopi terasnya.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengklaim, pihaknya selalu memasukkan desian yang mengandung unsur lokal di setiap daerah yang dibangun fasilitas tersebut.
"Jadi, ada ciri khas daerah yang tampak dari rusun tersebut,” ujar Khalawi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Selesai Akhir 2021, Rusun Gelandangan dan Pengemis Ini Berkapasitas 372 Orang
Menurut Khalawi, Kementerian PUPR akan terus mendorong konstruksi rusun demi memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat.
Para penerima manfaat rusun yang dibangun cukup beragam, mulai dari aparatur sipil negara (ASN), anggota TNI/ Polri, mahasiswa, hingga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dia mengatakan, rusun merupakan salah satu solusi dalam pemanfaatan lahan untuk perumahan.
"Selain mengoptimalkan lahan yang ada, rusun juga memiliki daya tampung yang cukup banyak,” kata dia.
Contoh rusun yang menggunakan fasad mega mendung yaitu rusun eks-gelandangan dan pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Eks-Gelandang dan Pengemis Pangudi Luhur Kementerian Sosial di Bekasi Timur.
Pembangunan rusun yang menelan biaya pembangunan Rp 28,32 miliar tersebut memiliki kapasitas 93 unit hunian tipe 24 dengan ketinggian lima lantai.
Baca juga: Mahasiswa Unida Bogor Bisa Tinggal di Rusun dengan Fasilitas Apartemen
Lalu, rusun mahasiswa Universitas Djuanda (Unida) dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) Indramayu yang dibangun dengan anggaran sebesar Rp 25 miliar.
Baik rusun Unida maupun STKIP NU Indramayu, keduanya dibangun dengan ketinggian tiga lantai, tipe 24, serta terdapat 43 unit hunian.
Kiagoo berharap agar pembangunan rusun tetap memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Ketiga rusun itu ditargetkan dapat selesai akhir tahun ini,” pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tampilkan Ciri Khas Lokal, 3 Rusun di Jabar Berhiaskan Ornamen Megamendung - Kompas.com - KOMPAS.com
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar