Rechercher dans ce blog

Senin, 11 Oktober 2021

95 Persen Pekerja Rest Area Merupakan Warga Lokal - Kompas.com - KOMPAS.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan jalan tol bertujuan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat, baik dari segi mobilitas maupun membuka sentra ekonomi lokal.

Oleh sebab itu, Pemerintah mengharuskan pengelola rest area menyediakan lahan minimal 30 persen dari total luas area komersial untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Imbauan itu tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2021 tentang perubahan keempat atas peraturan pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang jalan tol.

Namun tidak semua dapat membuka gerai di rest area, melainkan hanya khusus yang telah resmi mengantongi surat keterangan sebagai UMKM.

Baca juga: Ingin Buka Usaha di Rest Area Jalan Tol? Siapkan Kocek Rp 100.000 Per Meter Persegi

Lantas, bagaimana potret keterserapan UMKM dan tenaga kerja lokal di rest area?

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) R Widie Wahyu GP mengatakan, pihaknya mengakomodasi pelaku UMKM sesuai regulasi yang berlaku.

Akan tetapi, Aprestindo lebih mengedepankan UMKM yang memiliki produk lokal sesuai ciri khas daerah di mana ruas jalan tol berada.

"Kalau sekadar UMKM biasa, dikhawatirkan nanti hanya menyajikan mie instan dan sejenisnya. Jadi kami lebih mengedepankan produk brand lokal," katanya kepada Kompas.com, Senin (11/10/2021).

Dengan menerapkan hal itu, secara tidak langsung rest area juga memiliki peran untuk memperkenalkan identitas daerah melalui makanan atau minumannya.

Widie menyampaikan, hingga saat ini ada 121 rest area di Indonesia. Dari jumlah tersebut, pihaknya mengeklaim mayoritas tenaga kerja rest area berasal dari masyarakat lokal.

Baca juga: Mengenal Tipe Rest Area di Jalan Tol, Simak Perbedaan Fasilitasnya

"Sekitar 95 persen tenaga kerja di rest area masyarakat sekitar," cetus Widie.

Di sisi lain, pendapatan rerata rest area jalan tol cenderung minus. Sebab, jumlah pengguna jalan yang melintas sangat minim.

"Di luar pandemi Covid-19 pun sudah minus. Karena trafiknya sepi," ujarnya.

Apalagi ruas tol baru atau yang beroperasi di bawah 5 tahun. Namun, ada juga ruas tol sudah beroperasi 10 tahun profit dan revenue dari rest area-nya masih minus.

Menurut Widie, sejumlah ruas tol yang masih mendulang pendapatan positif adalah Tol Jakarta-Cikampek, Jakarta-Tangerang, dan Tol Jagorawi.

"Sementara rest area lainnya setiap tahun masih sepi dan kesulitan," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


95 Persen Pekerja Rest Area Merupakan Warga Lokal - Kompas.com - KOMPAS.com
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...