Rechercher dans ce blog

Sabtu, 07 Agustus 2021

Peluk Erat Nilai Lokalitas, Ini Kisah 2 UMKM Boyolali Kembangkan Potensi Lokal - Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM – Indonesia adalah negeri yang kaya. Keberagaman suku dan budaya membuat setiap daerah di negara ini memiliki potensi kekayaan lokal yang mungkin tak disadari masyarakatnya. Boyolali misalnya, kota yang terletak di Jawa Tengah ini telah dikenal sebagai daerah penghasil susu sapi serta penghasil kopi sejak zaman kolonial Belanda.

Dengan kekayaan lokal yang dimilikinya, para pelaku UMKM di wilayah yang terletak di antara gunung Merapi dan Merbabu ini berusaha mengembangkan kekuatan lokal yang mereka miliki menjadi sebuah amunisi untuk mampu bersaing dengan berbagai merek-merek regional, nasional, bahkan global yang sudah dulu berdirih kokoh.

Salah satunya Eko Budi Suroso. Melalui usaha yang ia miliki, Omah Kopi Ngemplak, Eko Budi membawa komoditas kopi yang dimiliki Desa Banyuanyar menjadi sebuah kekuatan lokal yang mampu bersaing dengan kopi dari daerah lainnya. Perlu diketahui, Kopi Desa Banyuanyar merupakan kopi terbaik dari Boyolali.

Farida Sanjaya, Aktivis Brand Lokal bersama dengan Eko Budi Suroso owner dari Omah Kopi Ngemplak.
Farida Sanjaya, Aktivis Brand Lokal bersama dengan Eko Budi Suroso owner dari Omah Kopi Ngemplak. (Istimewa)

 “Saya memang memproduksi kopi dari petani sini. Saya pengen petani sini dan kopi di sini dikenal oleh masyarakat selain di Boyolali,” papar Eko Budi.

Tak hanya ingin kopi Boyolali dikenal masyarakat luas, Eko Budi menjelaskan, sejak ia membuka usaha kopi ini, dirinya justru terlebih dahulu fokus memperkenalkan kopi Desa Banyuanyar kepada warga setempat.

Pelaku UMKM ini ingin mengubah mindset petani dan masyarakat Boyolali, terutama di Banyuanyar, untuk lebih mengenali lokalitas di daerahnya sehingga mereka pun jatuh cinta dan bisa merasakan sendiri bagaimana rasa kopi yang mereka panen.

“Sekarang ini pun akhirnya masyarakat sini kalau nggak kopi olahan sini, kopinya sendiri, pada nggak mau,” ungkap Eko Budi.

Karena kesetiaan Eko Budi akan nilai lokal yang dimiliki daerahnya, Eko Budi bersama Kelompok Tani Ternak Ngudi Utomo juga turut memadukan potensi susu sapi dan kopi secara maksimal dari Desa Banyuanyar, Boyolali, yang juga dikenal sebagai ‘Kampus Kopi’ alias Kampung Susu dan Kopi.

Genggam nilai lokalitas dalam mengolah makanan khas Boyolali

Memeluk erat nilai lokalitas juga turut dilakukan Yusuf Cahyono, owner Sambel Tumpang Mbah Krono. Sambel Tumpang merupakan makanan khas Boyolali yang telah ada sejak zaman kerajaan Mataram, bahkan disebutkan dalam serat centhini lho!

Dalam mengelola usaha kuliner yang sudah dijalankan sang Eyang sejak tahun 1966, Yusuf mengungkapkan, dalam pengolahan sambel tumpang ini dirinya bangga pada nilai-nilai lokalitas yang dipegangnya sebagai amanat turun temurun.

Sambel Tumpang Mbah Krono foto

Nilai lokal ini terlihat dalam proses memasak sambel tumpang yang masih dilakukan dengan cara tradisional. Mulai dari penggunaan kayu bakar daripada kompor gas, memasak nasi dengan periuk, hingga menggunakan bumbu-bumbu turun temurun dari sang nenek sehingga sambel tumpang yang diolah pun memiliki kepekatan, tekstur, dan rasa tersendiri.

“Kalau masak pakai kompor gas, rasanya sudah lain. Masak nasinya juga kalau kita masak pakai rice cooker itu juga sudah mengubah cita rasa,” papar Yusuf.

Selain itu, Yusuf juga mengungkapkan, bahan utama dari pembuatan masakan berkuah kental ini, yaitu tempe yang sudah hampir busuk atau biasa disebut tempe bosok, juga turut dibuatnya sendiri.

Yusuf menjelaskan hal ini dilakukannya untuk menjaga kualitas dan konsistensi cita rasa pedas dan manis dari Sambel Tumpang Mbah Krono yang legendaris, dan sudah melekat di lidah masyarakat.

Kisah Eko Budi Suroso dan Yusuf Cahyono dalam memeluk nilai-nilai lokal dari Boyolali dirangkum lebih lengkap dalam Petualangan Brilian The Series Episode 4 yang ditayangkan secara eksklusif hanya di KompasTV dan channel YouTube Bank BRI

Lewat series Petualangan Brilian ini, penggiat brand lokal dan para Mantri BRI ingin mengangkat kisah-kisah inspiratif penggiat UMKM yakni para pelaku pemberdaya usaha mikro dan ekonomi berbasis kerakyatan yang menjadi garda terdepan penjaga perekonomian bangsa.

Selain itu, diharapkan juga nantinya melalui series ini bisa menjadi pemicu bagi UMKM di daerah lain untuk dapat peka terhadap daerahnya sehingga bisa mengembangkan potensi lokal yang dimiliki setiap daerah di Indonesia. 

Dengan begitu, Indonesia pun dapat membawa brand-brand lokal Tanah Air dengan kualitas dan kearifan lokal yang mampu bersaing di kancah global.

Adblock test (Why?)


Peluk Erat Nilai Lokalitas, Ini Kisah 2 UMKM Boyolali Kembangkan Potensi Lokal - Tribunnews.com
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...