Jakarta, Beritasatu.com - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Kementerian dan Informatika mencanangkan program Hari Bangga Buatan Indonesia 2021 (BBI 2021) pada 5 Mei 2021. Seiring dengan program ini, jasa logistik nasional turut mendukung pelaku usaha seperti UMKM sebagai produsen produk lokal agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choirina mengatakan, PT Pos Indonesia berkomitmen memberi yang terbaik untuk masyarakat Indonesia, diantaranya pelaku usaha dalam memasarkan produk lokal.
"Tagline tuan rumah di negeri sendiri, tentunya ini mimpi semua jadi tuan rumah di negeri sendiri. Kami PT Pos siap membantu dalam pengiriman barang atau logistik. Mau kirim apa-apa, kami coverage di seluruh pelosok tanah air," kata Choirina dalam webinar Katadata #BanggaBuatanIndonesia Semuanya Ada di Sini Tuan Rumah di Negeri Sendiri dengan tema Jasa Logistik untuk Dukung Produk Lokal, Selasa (25/5/2021).
Menurut Choirina, PT Pos secara histori memiliki perjalanan panjang dalam bisnis kurir dan logistik. Tahun ini, PT Pos berusia 275 tahun. Dengan demikian, PT Pos memiliki pengalaman dalam bidang kurir dan logistik.
Saat ini, PT Pos telah melayani 10.020 juta transaksi, memiliki 49.687 agen pos, memiliki 4.594 titik layanan, memiliki 27.005 pegawai, 228 negara tujuan di luar negeri, 4.793 O-ranger, dan 510 biller jasa keuangan. Dengan semua kelebihan ini, PT Pos dapat melayani jasa pelayanan pengiriman barang hingga ke pelosok desa di tanah air.
"Kami harap PT Pos maju dan bagus karena Indo pergerakannya luar biasa. Kami berupaya memberi yang terbaik untuk Indonesia. PT Pos adalah agent of development dan harus kompetitif memberi layanan terbaik kepada konsumen dan melayani semua, mulai dari korporasi paling besar hingga ritel terkecil," tuturnya.
PT Pos memiliki market analisis yaitu UMKM. Saat ini jumlah UMKM lebih dari 65 juta. "Transaksi E commerce pada saat Harbolnas 2020 mencapai Rp 11,6 triliun dengan Rp 5,7 triliun merupakan transaksi produk lokal," kata dia.
Sementara itu Pendiri dan Direktur Operasional Shipper Indonesia Budi Handoko menambahkan, Shipper berupaya membantu UMKM dalam hal logistik dan produk lokal. Saat ini, industri logistik di Indonesia luar biasa besar. Secara industri keseluruhan market sizenya mencapai US$ 221 miliar.
"Kita memiliki 17.000 pulau. Kondisi kepulauan ini menyebabkan kesulitan di bidang logistik. Penduduk Indonesia ada 270 juta. Ini peluang yang luar biasa karena biasanya market di penduduk besar, industri logistik itu berkembang," ujar Budi.
Ia menambahkan, tantangannya adalah Indonesia memiliki 2.500 perusahaan tradisional. Namun dari sisi mata dunia, yaitu logistik performance indeks (LPE), Indonesia di peringkat 46. "Gerakan Bangga Buatan Indonesia mendorong pemanfataan platform digital yang semakin masif bagi jutaan UMKM karena 4,8 juta UMKM telah bergabung dalam berbagai marketplace. Saat ini terdapat 2.500 perusahaan logistik di Indonesia," katanya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma menegaskan kesiapan logistik Indonesia yang sudah siap sejak zaman Belanda. Trian tidak sepakat dengan penyebutan biaya logistik di Indonesia yang mahal. Menurut dia, biaya logistik di Indonesia cukup murah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, ASEAN, bahkan dunia.
"Jika aple to aple dengan Malaysia dan Singapura. Sudah murah," ungkapnya.
Ia menyebut ancaman atau kelemahan Indonesia di bidang logistik tidak ada. Jika ada kelemahan itu, maka dapat dieliminir bersama sehingga Indonesia menjadi rumah nyaman bagi produk lokal dan rumah yang nyaman untuk tumbuh kembangkan industri logistik di tanah air.
Sumber: BeritaSatu.com
Jasa Logistik Nasional Dukung Produk Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri - BeritaSatu
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar