Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa pelaksanaan kurikulum muatan lokal itu bertujuan agar anak-anak semakin peduli terkait dengan lingkungan, bagaimana pencegahan pemanasan global yang luar biasa, penurunan muka tanah, serta bencana alam lainnya.
"Kalau kita sudah menyiapkan anak-anak dengan edukasi yang baik tentunya akan tercetak generasi yang peduli terhadap lingkungan sehingga dampak-dampak ke depan bisa dicegah," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Nonformal Sherly Imanda Hidayah mengatakan, pihaknya telah menentukan 20 PAUD untuk melaksanakan uji coba penerapan kurikulum muatan lokal mitigasi bencana.
Baca juga: Kepolisian beri pemahaman lalu lintas kepada murid PAUD
Baca juga: Pemkot Surabaya tempatkan imunisasi polio di PAUD hingga Balai RW
"Kami berharap lembaga PAUD dapat melaksanakan uji coba kurikulum muatan lokal mitigasi bencana karena nantinya akan dievaluasi apakah perlu diperbaiki atau tidak," katanya.
Dikatakan, pertimbangan pelaksanaan kurikulum muatan lokal mitigasi bencana itu karena Kota Pekalongan merupakan salah satu wilayah rawan bencana seperti banjir dan rob.
Pemkot, kata dia, akan memberikan simulasi kebencanaan pada anak seperti banjir, angin kencang, dan gempa agar mereka mengerti atau memahami apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana.
"Anak-anak kami ajak melakukan simulasi kebencanaan dengan cara bermain agar mereka gembira, namun bisa memahami apa yang harus diperbuat saat terjadi gempa," katanya.
Baca juga: Kemendikbudristek perluas survei lingkungan belajar ke jenjang PAUD
Baca juga: Psikolog Anak: Orang tua bahagia menghasilkan anak yang juga bahagia
Pewarta: Kutnadi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Pemkot Pekalongan uji coba muatan lokal mitigasi bencana tingkat PAUD - ANTARA
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar