--Lintas Paguyuban Meriahkan Jalan Santai LAT
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sulawesi Tenggara (Sultra) ibarat miniatur Indonesia. Masyarakatnya sangat majemuk dengan beragam etnis dan budaya. Keberagaman inilah yang patut disyukuri dan dijaga sehingga menjadi kekuatan pemersatu. Atas dasar itulah, masyarakat tidak terpengaruh dengan politik identitas. Pasalnya, politik identitas dianggap berpotensi memecah-belah bangsa.
Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Komjen Pol Andap Budhi Revianto menjaga identitas kesukuan dalam satu daerah sebagai kearifan lokal baginya sangat penting. Hal ini tak lain agar generasi muda tidak lupa jati diri dan menjadi manusia yang memiliki mental dan karakter yang kuat dalam menghadapi modernitas.
“Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, kebanggaan atas asal suku jangan sampai membuat masyarakat terjebak dalam politik identitas. Terlebih kedepan masyarakat Sultra dihadapan pada tahun politik yang rawan menimbulkan gesekan SARA. Kebanggaan atas suku perlu dijaga. Tapi ingat jangan terlibat politik identitas. Jangan terpecah karena beda pilihan,” pesan saat membuka event Jalan Santai DPD Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sultra, Minggu (17/9).
Nilai-nilai kearifan lokal lanjut mantan Kapolda Sultra ini, adalah sumber pengetahuan masa kini dan akan datang. Semua tahu bahwa masyarakat suku tolaki sangat menjunjung tinggi adat istiadat dan kalosara. Apabila itu dapat diimplementasikan dengan baik serta tidak tergerus oleh perubahan jaman maka segala sesuatunya dipastikan akan berjalan dengan baik.
“Saya yakin nilai-nilai suku tolaki justru menghargai perbedaan, mengajarkan toleransi harmoni dalam keberagaman. Nilai- nilai kearifan leluhur tolaki akan menjadi sumber inspirasi, energi positif, sekaligus kekuatan untuk membangun Sultra. Atas nama pemerintah, saya mengapresiasi kegiatan jalan sehat yang diinisiasi LAT Kota Kendari. Apalagi temanya menyejukkan membangun peohai’a (kekerabatan) Kendari yang aman dan nyaman,”kata Sekjen Kemenkumham.
Tokoh masyarakat Tolaki yang juga mantan Wakil Gubernur (Wagub) Sultra Lukman Abunawas mengatakan kegiatan ini menggadeng semua paguyuban suku di Sultra sebagai bagian implementasi filosofi ‘Mepokoaso’ yang dipegang masyarakat suku Tolaki.
“Gerakan yang kita laksanakan melibatkan semua tokoh adat sejalan dengan filosofi mepokoaso. Dimana Sultra dibangun dari beberapa suku, maka kita harus saling satu hormat dan menghargai satu sama lain,” kata Lukman Abunawas. (b/rah)
Rawat Harmoni, Jaga Kearifan Lokal - KENDARIPOS - Kendari Pos
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar