BANGKAPOS.COM, BANGKA - Geliat investasi di Kota Pangkalpinang terus tumbuh. Hal ini tentunya menjadi sinyal baik bagi pertumbuhan ekonomi.
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung (UBB), sekaligus Ketua ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia) Reniati mengungkapkan bidang kuliner menjadi usaha yang saat ini menarik para investor datang ke Kota Pangkalpinang.
Meski banyak investor yang masuk, akan tetapi angka serapan tenaga kerja lokal ini masih rendah.
Reni menuturkan rendahnya serapan tenaga kerja ini disebabkan karena sumber daya manusia ( SDM) belum cukup memadai dan belum sesuai harapan investor.
"Terkait investasi yang belum sepadan, karena tenaga kerja kita atau SDM belum cukup memadai dan ini harus ditingkatkan baik dari sisi kemampuan komunikasi, inisiatif, produktif, dan lainnya yang kadang belum sesuai harapan investor. Sehingga akhirnya investor mengunakan tenaga kerja dari luar karena soft skill SDM yang ada belum kuat," ujar Reni, Senin (17/7/2023).
Kata Reni, perlu upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah atau stakholder terkait agar serapan tenaga kerja ini bisa sepadan, seperti memberikan insentif bagi pengusaha mengunakan internal Babel dari luar, memotivasi wirausaha mengunakan tenaga kerja lokal serta oemerintah perlu memfasilitasi SDM lokal yang ada melalui pelatihan-pelatihan berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan usaha.
Sementara itu, meski banyaknya gerai-gerai atau brand baru hadir ke Kota Pangkalpinang, dia berpesan agar pelaku UMKM lokal mampu bersaing dengan tetap mengutamakan marketing miks, seperti menguataman kualitas produk, harga bersaing, gencar melakukan promosi, dan mencari lokasi yang strategis.
"TIdak ada salahnya UMKM yang ada bisa bersinergi. Karena UMKM ini menjadi ujung tombak perekonomian," ujarnya.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)
Akademisi Sebut SDM Kurang Memadai Jadi Alasan Serapan Tenaga Kerja Lokal Masih Rendah - Bangkapos.com
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar