REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah momen penting hadir bagi pecinta bola basket Indonesia. Bertempat di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Presiden Joko Widodo melaksanakan seremoni penutupan atap sebagai tanda Topping off Indoor Multifunction Stadium (IMS) yang akan menjadi venue bagi event bola basket terbesar dunia FIBA World Cup 2023. Acara yang dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteru Luar Negeri Retno Marsudi, dan Mensesneg Pratikno berlangsung pada Jumat (13/1/2023) sore.
IMS merupakan karya berkelas dunia karya anak bangsa Indonesia dengan luas 30.270 m2 di bawah pengelolaan PPK-GBK. Bangunannya seluas 50.398 m2 dan mampu menampung kapasitas penonton sebanyak 16.523 orang. Posisinya berada di antara Lapangan Panahan dan Hall Basket serta Lapangan Squash.
Desainnya dibuat bersama oleh rumah produksi dalam negeri yakni Aboday, Alien Design Consultant dan Svein Studio. Kontraktor pembangunannya diserahkan kepada konsorsium BUMN Karya yang terdiri dari PT Adhi Karya, PT Nindya Karya, dan PT Penta. Mereka bekerja di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Infrastruktur bergaya modern ini dibangun untuk menyambut terpilihnya Indonesia menjadi salah satu tuan rumah bersama FIBA World Cup 2023 bersama Filipina dan Jepang. Tak hanya bisa menggelar laga basket saja, IMS juga dapat dipakai untuk pertandingan bulu tangkis, bola voli, tenis, atletik indoor, tinju, dan MMA. Bahkan nantinya konser musik bisa digelar di sini.
Event Director FIBA World Cup 2023 Indonesia Budisatrio Djiwandono yang hadir dalam acara topping off IMS menyampaikan suka citanya.
"Saya rasa, ini hari yang kita nanti-nanti. Topping off ini bentuk dukungan yang sangat luar biasa dari pemerintah. Hari ini, kita bisa melihat salah satu wujud kesiapan negara kita menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023." kata Budi di sela acara.
Ia mengatakan, menjadi tuan rumah FIBA World Cup 2023 adalah sebuah kebanggaan luar biasa sekaligus kesempatan emas bagi Indonesia, tak hanya pecinta bola basket di Tanah Air. Sebab, Indonesia bisa menyelenggarakan event basket prestisius yang selama ini hanya digelar di negara-negara besar yang akrab dengan dunia basket.
"Stadion baru ini hadiah bagi olahraga bola basket Indonesia. Ini akan jadi satu tahapan yang sangat penting bagi persiapan kita semua sebagai panitia lokal. Ini bagian dari timeline persiapan kita yang sudah cukup kita mulai," ungkap Budi.
Ia menegaskan, persiapan dari panitia lokal akan berjalan terus menuju puncak pelaksanaan FIBA World Cup nanti pada 25 Agustus sampai 10 September, di mana Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk penyisihan dua grup.
"Sebagai pecinta basket, saya juga tidak sabar menantikan progres IMS ini sampai nanti benar-benar siap menjadi venue penyelenggara. Sejauh ini dari pihak FIBA yang memantau terkesan dengan kesiapan kita," kata Budi.
Pernyataan ini dibenarkan oleh Executive Director FIBA Basketball World Cup 2023 David Crocker. Ia mengatakan, pada awal melihat perencanannya, ia sempat berpikir Indonesia sedikit ambisius. Sebab, ia menilai waktunya cukup singkat untuk memenuhi deadline tahapan pekerjaan.
"Namun seiring berjalannya waktu pemerintah dan panitia melakukan pekerjaan yang luar biasa. Kru pekerja melakukannya hal yang hebat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari rencana. Jadi di sini saya sekarang, bersemangat menyambut acara topping off ini. Kredit untuk manajemen proyek dan pemerintah yang bisa menghadirkan fasilitas yang hebat ini dalam periode waktu yang sangat singkat. Saya sangat bersemangat menantikan kesiapan Indonesia," katanya.
Topping Off IMS, Panitia Lokal Makin Bersemangat Sambut FIBA World Cup 2023 - Republika Online
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar