Pabrik bantalan karet 'antigempa' atau Lead Rubber Bearing (LRB) milik PT Magdatama Multi Industri (Magdatama) baru saja diresmikan oleh pemerintah. Pabrik ini diklaim mempergunakan bahan baku dan tenaga kerja lokal.
Komponen LRB yang dimaksud digunakan sebagai komponen penunjang proyek konstruksi LRT Jabodebek.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini pabrik tersebut telah menyerap tenaga kerja lokal mencapai 200 orang. Tidak hanya itu, hampir seluruh bahan bakunya diperoleh dari dalam negeri.
"Pabrik-pabrik inilah yang diperlukan Indonesia untuk mengurangi ketergantungan. Apalagi hampir seluruh bahan bakunya diperoleh dari dalam negeri dan dalam situasi Indonesia rawan bencana, produk bearing ini menjadi penting terutama untuk infrastruktur strategis," katanya dalam acara peresmian Pabrik LBR di Karawang, Bekasi, Senin (30/01/2023).
Sementara itu, Direktur Utama Magdatama Magdalena Santy menyampaikan, LRB atau yang bisa disebut juga Bantalan Karet Inti Timbal miliknya diproduksi dari karet alami asli Indonesia dan diproduksi oleh SDM lokal, begitu pula dengan tenaga ahlinya.
Magdalena juga menambahkan, pabrik seluas 1,1 hektar ini merupakan pabrik LRB lokal terbesar di Indonesia, dengan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk LRB sendiri mencapai 78,75%.
"Dengan kedatangan mesin-mesin baru pada Desember yang lalu, maka pada 2023 ini kapasitas produksi kami meningkat. Semula 450 buah menjadi 1.200 buah LRB per bulan," kata Magdalena.
Sementara untuk per tahunnya, ditargetkan produksi bisa mencapai 14 ribu unit. Selaras dengan peningkatan produksi tersebut, Magdalena mengatakan, pabriknya dapat menyerap tenaga kerja hingga 400-500 orang karyawan.
"Dan pada saat full kapasitas, dapat menyerap SDM 400-500 orang. Dengan kapasitas sebesar ini, pabrik kami telah mampu menangani seluruh kebutuhan LRB untuk proyek-proyek di Indonesia saat ini," katanya.
Manager Produksi di pabrik tersebut, Abdulrohman mengatakan, dari total 200 karyawan yang telah bekerja, semuanya berasal dari dalam negeri alias lokal. Tidak ada tenaga kerja asing di pabriknya. Para tenaga kerja ini pun sempat mendapat pelatihan dari perusahaan supplier mesin yang mereka gunakan.
"Mesin-mesin ini macam-macam. Ada yang dari Taiwan, kebanyakan Taiwan, tapi ada juga China. Tenaga asing itu hanya melakukan training terkait alat-alat mereka. Semua tenaga kerja sini nggak ada yang asing," ujarnya, saat ditemui detikcom.
Ia juga menambahkan, alat-alat yang baru sampai di Desember lalu telah selesai diinstalasi. Sehingga, setelah semua beroperasi penuh, tenaga kerja yang semua 200 orang, bisa meningkat hingga 400 orang.
(dna/dna)Pabrik Komponen Antigempa Proyek LRT Jabodebek Ini Pakai Bahan dan Tenaga Lokal - detikFinance
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar