Rechercher dans ce blog

Jumat, 16 September 2022

Sandiaga: Kebisingan di Canggu Diselesaikan dengan Kearifan Lokal - detikcom

Badung -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno langsung turun tangan menyikapi munculnya petisi yang mengkritisi kebisingan di Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali. Ia mengatakan, keluhan warga terkait kebisingan akibat musik kencang dari sejumlah tempat hiburan di Canggu diselesaikan dengan kearifan lokal.

Hal itu diungkapkan Sandiaga usai bertemu dengan pihak-pihak terkait seperti Bendesa Adat Canggu, Perbekel Canggu, Dinas Pariwisata Bali dan Badung, Satpol PP, serta pengelola bar maupun restoran di Canggu.

"Kita ingin selesaikan dengan kearifan lokal," kata Sandiaga di Canggu, Sabtu (18/9/2022) dini hari.


Sandiaga menyebut polemik munculnya kritik terhadap Canggu dalam petisi 'Basmi Polusi Suara di Canggu' di situs change.org sudah dia selesaikan. Meski begitu, pihaknya bakal tetap memantau hingga muncul narasi positif menjelang pertemuan G20 November 2022.

"Malam ini sudah selesai, tapi kita pantau terus. Kita harapkan sampai G20 narasi yang keluar positif dan diselesaikan dengan tatanan local wisdom," tegasnya.

Di sisi lain, Sandiaga menyampaikan kepada dunia bahwa Bali sangat terbuka terhadap wisatawan lokal maupun asing. Hanya saja, ia menekankan aturan perundang-undangan terkait destinasi wisata harus tetap diperhatikan.

"We are open, we welcome. Tetapi ikuti aturan perundang-undangan yang sudah ditetapkan destinasi," tandasnya.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menegaskan hal senada. Pria yang kerap disapa Cok Ace itu mengatakan polemik kebisingan akibat musik kencang dari bar dan club malam di Canggu sudah diselesaikan bersama Perbekel, Bendesa Adat Canggu, serta pihak terkait lainnya.

Namun demikian, Cok Ace menyebut tidak ada pembahasan tentang sanksi dalam pertemuan tersebut.

"Kita tidak bicara sanksi karena seperti Mas Menteri sampaikan, kita kedepankan kearifan lokal," kata Cok Ace.

Seperti diketahui, baru-baru ini muncul petisi online berjudul 'Basmi Polusi Suara di Canggu' di situs change.org. Petisi yang dibuat P Dian tersebut pada intinya mengkritisi sejumlah tempat hiburan di Canggu yang menggelar pesta dengan musik kencang sepanjang hari.

"Suara menggelegar dari bar-bar terbuka baik di Batu Bolong maupun di Brawa, bersebelahan dengan pura-pura suci Bali, sebegitu kerasnya sehingga membuat kaca-kaca jendela dan pintu bergetar. Lebih parah daripada gempa bumi. Dan gangguan suara ini, berlangsung hampir setiap malam, hingga jam 1, jam 2, jam 3, bahkan kadang jam 4 pagi," tulis P Dian dalam petisinya.

"...hampir setiap malam dalam seminggu, setiap minggu, setiap bulan, sebelum maupun kini setelah pandemi, TIDAK DIMUNGKINKAN manusia beristirahat tidur di malam hari, di jam-jam normal seperti di atas jam 10." tulis petisi tersebut.

Simak Video "Kabar Baik! Kunjungan Wisman ke RI Meroket Hingga 40 Persen"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Adblock test (Why?)


Sandiaga: Kebisingan di Canggu Diselesaikan dengan Kearifan Lokal - detikcom
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...