Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program pengadaan barang dan jasa Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang mewajibkan produk lokal turut didukung oleh industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita menyampaikan, memang sudah seharusnya penggunaan lokal lebih diutamakan oleh pihak Pemerintah.
"Sangat berdampak positif. Memang seharusnya penggunaan produk lokal lebih diutamakan," kata Redma, kepada Kontan.co.id, Selasa (2/8).
Baca Juga: Aturan LKPP Direvisi, AKLP Optimistis Permintaan Produk Dalam Negeri Akan Tumbuh
Meski begitu, Redma menilai bahwa saat ini industri TPT belum begitu merasakan dampak yang signifikan dari program LKPP ini. Malahan, hingga kini masih banyak lembaga pemerintahan yang menggunakan produk impor untuk pakaian/seragamnya.
"Masih banyak pakaian untuk PNS, Pemerintah Daerah dan BUMN yang masih impor. Bahkan yang dari lokal pun kainnya hampir 100% impor," kata dia.
Dengan demikian, menurut Redma masih banyak aturan dan pendukung lainnya yang perlu dibenahi, supaya ke depan penggunaan produk dari industri TPT lokal bisa semakin digaungkan.
Baca Juga: Jokowi Minta Produk Unggulan UMKM Segera Masuk E-katalog Lokal
Sebagai informasi, industri lokal mulai mendapat efek positif dari program LKPP, seperti produsen lapotp Tanah Air, Zyrexindo misalnya, yang menandatangani kontrak payung dengan LKPP terkait Konsolidasi Pengadaan Laptop PDN Secara Nasional Tahun Anggaran 2022.
Hal ini merupakan tindak lanjut pemerintah atas peningkatan penggunaan produk dalam negeri, sekaligus dukungan pemerintah kepada industri TIK dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
APSyFI Dukung Program LKPP yang Wajibkan Produk Lokal - Industri Kontan
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar