SAMARINDA, iNews.id - Pedagang hewan kurban lokal di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) untung besar. Sapi yang dijualnya naik Rp3-Rp4 juta per ekor.
Omzet kali ini melejit lantaran, pedagang dari luar provinsi juga tidak ada. Hal ini karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Biasanya ada pedagang dari luar kota masuk, seperti dari Sulawesi. Kebetulan yang biasanya di Jalan A. Wahab Sjahranie (AWS) ada tujuh lapak sekarang hanya tinggal tiga lapak,” kata salah satu pedagang sapi kurban Dafi di Samarinda, Sabtu (2/7/2022).
Menurutnya, wabah PMK memang terjadi di daerah lain dan saat ini tidak ada di Kalimantan Timur (Kaltim). Dia pun mengatakan soal kenaikan harga sapiny dibanding tahun lalu.
“Harga sapi kurban mengalami kenaikan kisaran Rp3 juta sampai Rp4 juta per ekor," katanya.
Dia mengungkapkan, dulu bisa menjual sapi kurban per ekor paling murah dengan harga Rp13 juta. Sekarang penjualan paling murah seharga Rp15 juta.
Sapi dagangannya merupakan sapi yang dipasok dari Sulawesi dan NTT. Masa PMK pun membuat distribusi hewan kurban angat ketat seperti melakukan vaksinasi, memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan hingga sapi wajib di karantina minimal 14 hari sebelum dikirim.
"Regulasi ini yang membuat harga sapi modalnya menjadi naik dibanding tahun sebelumnya. Makanya kenaikan per ekor sapi Rp3 juta-Rp4 juta," tuturnya.
Editor : Nani Suherni
Pedagang Hewan Kurban Lokal Untung Besar, Sapi Naik Rp4 Juta per Ekor - iNews.id
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar