Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah terpantau masih bergerak di batas tipis di dekat Rp15.000 per dolar AS hingga sesi siang ini (Senin, 25/7/2022). Ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri tekstil di dalam negeri.
Pasalnya, menurut Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja, industri tekstil belum sepenuhnya lepas dari pengaruh dolar AS. Meski, sebagian kebutuhan bahan baku industri sudah dipasok dari lokal.
Jemmy mengatakan, transaksi untuk pengadaan bahan baku tekstil, mulai dari hulu, yaitu paraxylene (PX), purified terephtalic acid (PTA) dan methyl ethylene glycol (MEG) juga serat polyeste/ viscose, dan kapas menggunakan dolar.
"Walau pun sudah ada yang diproduksi lokal seperti serat polyester dan viscose tapi mereka menghitungnya menggunakan dolar," kata Jemmy kepada CNBC Indonesia, Senin (25/7/2022).
Saat ini, ujarnya, pelaku usaha tengah berusaha mencari strategi untuk melakukan subsidi silang. Dengan begitu bisa mengamankan arus kas perusahaan.
"Tinggal kita lihat apa akan ada pelemahan harga komoditas energi juga yang akan saling cover," kata Jemmy.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Waduh! Gelombang Baju Impor Bakal Kuasai Pasar RI
(dce/dce)
Industri Lokal Ketar-ketir Gegara Rupiah vs Dolar AS - CNBC Indonesia
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar