Rechercher dans ce blog

Senin, 21 Maret 2022

Legislator PKB: Pawang Hujan MotoGP Mandalika Ikhtiar Kearifan Lokal - detikNews

Jakarta -

Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB, Maman Imanulhaq, menyebut kehadiran pawang hujan bernama Rara di perhelatan balapan MotoGP Mandalika tidak seharusnya dipersoalkan. Menurutnya tindakan menghadirkan pawang hujan merupakan bentuk ikhtiar dengan kearifan lokal.

"Melihat bahwa fenomena pawang hujan di perhelatan Mandalika adalah sebuah ikhtiar yang dilakukan oleh panitia agar hujan bisa dipindahkan ke lain tempat, tentu ikhtiar ini merupakan pelengkap dari ikhtiar yang berupa terminologi yaitu apa yang disebut dengan modifikasi cuaca," kata Maman saat dihubungi, Senin (21/3/2022).

Politisi PKB menyebut pemerintah sebetulnya sudah melakukan ikhtiar secara teknologi dengan mencoba memindahkan butiran awan di atas Mandalika ke arah selatan Kepulauan Lombok. Namun, kata dia, pada 19 Maret hujan tetap terjadi saat perhelatan MotoGP.

"Jadi teknologi modifikasi cuaca atau TMC itu dilakukan juga oleh panitia dan pada tanggal 18 Maret berhasil tuh memindahkan awan-awan, butiran awan yang mengandung hujan ke arah selatan di Kepulauan Lombok, cuma pada tanggal 19 Maret karena angin sangat besar sehingga hujan tidak bisa dimodifikasi tidak bisa dialihkan," ucapnya.

Karena itulah, menurutnya, akhirnya panitia melakukan ikhtiar lain dengan kearifan lokal yang pada intinya meminta kepada Yang Maha Kuasa agar diberi cuaca yang bagus.

"Maka ikhtiar pawang hujan itu menjadi kearifan lokal yang menurut saya pada intinya meminta pada sang maha kuasa agar cuaca lebih bagus, sehingga perhelatan besar ini bisa dilakukan, apa yang dilakukan Mbak Rara dengan keyakinannya adalah sebuah bentuk ikhtiar agar hujan tidak turun deras di area MotoGP Mandalika," tuturnya.

Lebih lanjut, Maman menyebut masyarakat tentu punya pandangan berbeda terkait persoalan tersebut. Dia berkelakar meski Indonesia tidak punya pembalap berkelas di ajang MotoGP, tapi Indonesia punya pawang hujan bernama Rara.

"Netizen tentu punya pendapat berbeda tapi kita harus hormati itu sebagai sebuah negara demokratis, tentu kita butuh voice, suara-suara demokrasi yang penuh argumentasi dan sebagainya, tidak sekadar noise atau sekadar gaduh. Yang pasti dalam lelucon saya ya kita belum punya rider sekelas Marquez, Fabio, dan sebagainya, di dunia kita baru munculkan Mbak Rara pawang hujan," sebutnya.

Untuk diketahui, kehadiran pawang hujan di perhelatan MotoGP Mandalika sempat disoroti sejumlah media internasional. Sebagian menganggap cara mengusir hujan termasuk cara unik.

Simak video 'Peristiwa di MotoGP Mandalika: Kecelakaan Marc Marquez hingga Pawang Hujan':

[Gambas:Video 20detik]

(maa/gbr)

Adblock test (Why?)


Legislator PKB: Pawang Hujan MotoGP Mandalika Ikhtiar Kearifan Lokal - detikNews
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...