TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah memprediksi dampak perhelatan Pekan Olahraga Nasional atau PON XX bagi perekonomian di Papua hanya sementara. Dampak terhadap ekonomi lokal terjadi selama pergelaran PON Papua berlangsung.
“Akan terjadi aliran uang masuk dan menggerakkan aktivitas produktif seperti pasar baik pasar barang maupun pasar jasa. Tetapi semuanya hanya bersifat sementara selama PON berlangsung,” ujar Piter saat dihubungi pada Minggu, 3 Oktober 2021.
PON XX di Papua telah berjalan mulai 2 hingga 15 Oktober 2021 di empat titik. Perhelatan olahraga nasional yang digelar empat tahun sekali ini akan diikuti 6.442 atlet dari seluruh Indonesia dan didampingi 3.000 orang pelatih.
Piter mengatakan adanya PON di Papua bakal berdampak besar terhadap perekonomian walau hanya bersifat adhoc atau sementara. Selama PON berlangsung, akan terjadi perputaran uang yang tinggi.
Agar dampak perekonomian berjalan jangka panjang, Piter berujar, harus ada inisiatif dari pemerintah daerah. Pemerintah setempat dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun di sana untuk membuat agenda-agenda lain pada masa mendatang yang mendatangkan efek ekonomi.
“Sejauh mana mereka mampu terus menciptakan event yang berkelanjutan memanfaatkan semua infrastruktur yang sdh mereka miliki,” kata Piter.
Piter menyebut, pemerintah setempat dapat mencontoh Palembang. Kota itu pernah menjadi lokasi penyelenggaraan PON pada 2004. Setelah PON berlangsung, Palembang dapat memanfaatkan infrastruktur yang ada untuk mendorong munculnya agenda-agenda nasional, bahkan internasional.
Pada 2018, Palembang menjadi tempat terselenggaranya Asian Games mendampingi Jakarta. “Dengan demikian manfaat ekonominya lebih jangka panjang,” kata Piter.
Baca Juga: Terpopuler Bisnis: NIK Bakal Jadi NPWP dan Daftar 6 BUMN dengan Utang Menggunung
Dampak PON Papua ke Ekonomi Lokal Diprediksi Hanya Sementara - Bisnis Tempo.co
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar