INDONESIA memang sangat kaya akan warisan budaya yang unik dan bernilai seni tinggi. Bukan sebuah rahasia jika negara ini memiliki beragam kerajinan tangan yang sangat berkualitas dan patut dibanggakan.
Berbagai sentra kerajinan yang hanya ada #DiIndonesiaAja ini pun berkembang menjadi destinasi wisata. Hal ini tak lain karena banyaknya wisatawan yang antusias untuk berkunjung ke pusat-pusat kerajinan meski sekadar melihat hingga mempelajari nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya.
Ragam jenis kerajinan tangan ini pun juga dapat Anda bawa pulang sebagai cinderamata, lho! Dengan #BeliKreatifLokal hasil kerajinan tangan dari para pengrajin lokal, Anda juga telah membantu roda perekonomian para UMKM agar dapat terus berputar, terlebih di situasi pandemi Covid-19 saat ini. Mau tahu rekomendasi seputar destinasi wisata dan produk kerajinan tangan lokal lainnya? Yuk, follow akun Instagram @pesonaid_travel!
Jika nanti situasi telah membaik, Anda tentunya dapat merasakan serunya berwisata sambil berburu kerajinan tangan #DiIndonesiaAja. Lantas, sentra kerajinan mana sajakah yang kini telah menjadi destinasi favorit wisatawan? Berikut ulasannya!
1. Kampung Ulos Silahisabungan, Sumatera Utara
Penenun ulos di Kampung Ulos Silahisabungan, Desa Silalahi. (Foto: Wonderful Indonesia)
Sumatera Utara memang identik dengan kain ulos yang banyak diproduksi oleh tangan-tangan berbakat para penenun di berbagai daerah. Tak terkecuali di Kampung Ulos Silahisabungan, Desa Silalahi.
Jika nanti sudah memungkinkan untuk berkunjung ke sini, Anda akan disambut dengan pamandangan banyaknya pengrajin yang tengah menenun ulos menggunakan alat tenun tradisional. Ulos sendiri merupakan kain tenun yang diproduksi oleh masyarakat Batak di Sumatera Utara.
Kain ini identik dengan warna dominan merah, hitam, putih, emas, dan perak yang melintang indah. Ulos biasanya dikenakan saat upacara adat berlangsung, tetapi kini ulos sudah banyak dijumpai dalam produk pakaian siap jadi, serta beragam aksesori.
Keberadaan ulos telah melekat dalam tatanan hidup masyarakat Sumatera Utara, hingga menjadi sebuah produk kreatif yang berpotensi membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya. Seperti halnya di Kampung Ulos Silahisabungan yang memiliki 400 orang pengrajin ulos.
Mereka bekerja setiap harinya menenun kain yang banyak dipesan dari daerah lain. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno pun telah meresmikan Kampung Ulos Silahisabungan ini beberapa waktu lalu, dengan harapan agar masyarakat dapat terus berinovasi dan meningkatkan produksi demi kesejahteraan dalam meningkatkan taraf hidup ekonomi bersama.
2. Desa Karanganyar, Jawa Tengah
Pengrajin gerabah dengan hasil krajinannya, di Desa Karanganyar. (Foto: Wonderful Indonesia)
Jika nanti Anda berencana mengunjungi Candi Borobudur, maka sempatkanlah untuk menyambangi Desa Karanganyar di Jawa Tengah. Desa ini terletak di kawasan wisata tesebut, tepatnya 6 kilometer di sebelah barat.
Anda akan menjumpai banyak sekali bentuk kerajinan gerabah yang unik dan menarik. Para pengrajin ini memproduksi sendiri hasil olahan gerabah tersebut secara tradisional. Nah, di sini Anda dapat belajar membuat kerajinan gerabah langsung dari mereka, lho!
Berbagai potensi dan keunikan yang dimiliki membuat desa ini dikembangkan menjadi Karanganyar Pottery Academy. Para pengrajin akan membagikan ilmunya dalam mengolah tanah liat menjadi karya seni bernilai tinggi. Hasilnya tentu dapat dibawa pulang sebagai cinderamata untuk mempercantik dekorasi rumah Anda.
Tak hanya itu, berbagai benda fungsional juga bisa dihasilkan dari kerajinan gerabah ini, seperti kuali, kendi, wajan, piring, cobek, dan lain-lain. Berkunjung ke Desa Karanganyar pastinya akan membuat Anda lupa waktu karena desa ini juga menyajikan pemandangan alam dan suasana pedesaan yang masih alami.
3. Desa Mas, Bali
Pengrajin ukiran patung kayu di Desa Mas. (Foto: Wonderful Indonesia)
Berwisata ke Bali pastinya akan semakin seru jika Anda mencoba berburu kerajinan tangan hasil karya para pengrajin lokal. Kerajinan ukiran patung kayu tradisional yang diproduksi masyarakat di Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini bisa jadi salah satu rekomendasi untuk Anda.
Nama Desa Mas ini sudah begitu populer sebagai destinasi wisata di Pulau Bali. Apalagi lokasinya sangat strategis, berada searah perjalanan menuju objek wisata Ubud, Tegallalang, Goa Gajah, dan Kintamani yang merupakan tujuan wisata populer di Bali.
Memasuki kawasan Desa Mas, di sepanjang perjalanan sudah terlihat banyak toko kerajinan berjejer yang menjual berbagai jenis ukiran patung kayu yang khas dan berkualitas. Seni ukir patung kayu Bali ini sangat identik dengan motif pewayangan.
Mulai dari bentuk patung Rama dan Sinta, patung Dewa Ruci, patung Nakula Sadewa, dan lain sebagainya. Harga patung dan ukiran kayu di desa ini tentu sangat bervariasi tergantung dari bahannya, nilai seni, motif ukuran, dan juga tingkat kesulitan saat pembuatan hasil karya tersebut.
Jika Anda berminat, Anda bisa #BeliKreatifLokal berbagai jenis patung dan ukiran kayu yang dipajang di toko-toko seni tersebut. Hasil karya seniman lokal warga Desa Mas ini banyak dipasok ke sejumlah toko oleh-oleh di Bali hingga diekspor ke luar negeri.
Berkunjung ke Desa Mas Ubud, Anda bisa menyaksikan langsung para seniman yang berprofesi sebagai pemahat dan pengukir patung dari dekat dalam menghasilkan kreasi seni bercita rasa tinggi. Jika ingin menemukan hasil seni ukir patung Bali yang berkualitas dengan nilai seni tinggi, maka Desa Mas adalah destinasi yang tepat.
Baca Juga: Menggali Potensi Desa Wisata Piantus Melalui Galeri Kerajinan Tangan
4. Desa Sade, Nusa Tenggara Barat
Penenun kain tenun khas Sasak di Desa Sade. (Foto: Wonderful Indonesia)
Sentra kerajinan berikutnya yang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan adalah Desa Sade yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Anda juga tak boleh melewatkan kesempatan untuk mendapatkan kain tenun asli Lombok yang telah mendunia ini.
Kain ini dikenal sangat unik dan cantik, sehingga banyak yang menjadikannya sebagai buah tangan untuk di bawa ke daerah asal para wisatawan. Desa Sade sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak desa yang menjadi penghasil kain tenun terbaik di Lombok.
Desa yang menjadi tempat tinggal Suku Sasak ini memproduksi dua jenis kain tenun. Di antaranya, yaitu kain tenun ikat yang dikerjakan oleh para laki-laki, dan kain tentun songket yang dikerjakan oleh para perempuan.
Anda juga bisa menyaksikan, lalu ikut serta belajar menenun kain di sana. Beragam jenis kain tenun hasi produksi para penenun biasanya akan dipajang di etalase sederhana agar mudah dilihat oleh para wisatawan.
Seru sekali, ya! Tidak masalah jika kini belum bisa menikmati sensasi tersebut secara langsung. Anda bisa menyambangi desa ini jika nanti situasi sudah membaik dan terkendali, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, ya!
Itulah informasi mengenai sentra kerajinan tangan #DiIndonesiaAja yang menjadi destinasi wisata menarik dan wajb untuk dikunjungi. Jangan khawatir, berbagai poduk kerajinan tangan tersebut juga dapat Anda peroleh dengan tetap berada #DiRumahAja!
Anda dapat #BeliKreatifLokal secara online melalui berbagai e-commerce dan media sosial pelaku usahanya. Dengan membeli produk lokal, Anda telah membantu agar roda perekonomian UMKM #DiIndonesiaAja dapat terus berputar. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengajak masyarakat membeli produk kreatif lokal demi memulihkan perekonomian Tanah Air.
“Saya ingin mengajak semua masyarakat bersiap-siap memulihkan kegiatan ekonomi kita. Karena pandemi ini sudah satu tahun, kita butuh kabar baik untuk masyarakat dan ekonomi negara kita,” ujarnya.
Dirinya juga berharap agar desa yang menajdi sentra kerajinan tangan ini dapat membantu membuka lapangan kerja dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. “Kita harapkan desa wisata ini akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja. Dan tentunya, pengembangan desa wisata menekankan aspek berkelanjutan,” kata Sandiaga.
Tidak hanya itu, Menparekraf juga mengungkapkan adanya pandemi Covid-19 memperlihatkan betapa gigihnya masyarakat Indonesia, terutama pelaku ekonomi kreatif untuk berkolaborasi, berinovasi, dan displin menerapkan prokes di masa pandemi Covid-19 ini.
Pihaknya berharap agar perjuangan bersama ini dapat menjadi semangat untuk membangkitkan kembali geliat sektor parekraf Indonesia. Terlebih, hal ini juga bertepatan dengan momentum World Tourism Day pada 27 September 2021 mendatang.
Kemudian, selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini, ingatlah untuk membatasi mobilitas dan tetap berada #DiRumahAja demi mengurangi risiko penularan Covid-19, ya! Jika ada hal mendesak yang mengharuskan Anda pergi keluar rumah, jangan lupa untuk tetap patuhi protokol kesehatan 6M.
Mulai dari mencuci tangan dengan sabun, memakai masker yang benar, menjaga jarak, menghindari keramaian, menghindari makan bersama, serta mengurangi mobilitas. Jangan lupa juga untuk tetap menjaga kesehatan dan segera lakukan vaksinasi Covid-19 dengan berbagai jenis vaksin yang telah disediakan oleh Pemerintah. Upaya ini dilakukan tentunya agar dapat mecapai kekebalan kelompok atau herd immunity, karena untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri Anda, serta orang-orang yang Anda sayangi.
Selain itu, selama berada #DiRumahAja, Anda juga dapat mengisi waktu luang dengan berbagai kegiatan yang seru dan bermanfaat, lho! Salah satunya dengan mengikuti Pesona Punya Kuis atau PUKIS yang diadakan pada hari Selasa setiap pekannya.
Caranya sangat mudah! Anda hanya tinggal follow akun Instagram @pesonaid_travel dan like unggahan PUKIS terbaru. Kemudian, jawablah pertanyaan yang diberikan melalui kolom komentar, lalu mention tiga teman Anda agar turut memeriahkan kuis ini, ya!
Raih kesempatan untuk memenangkan beragam hadiah menarik. Tunggu apalagi? Yuk, ikutan!
CM
(yao)
Wisata Sambil Berburu Kerajinan Lokal, Ini 5 Destinasi yang Wajib Anda Kunjungi - Okezone
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar