KABAR BANTEN - Sektor pariwisata menjadi motor pemulihan ekonomi yang dapat menggerakan ekonomi kerakyatan di berbagai bidang.
Namun, perlu pendekatan baru dengan memperkuat kearifan lokal yang memiliki nilai-nilai luhur ke-Indonesia-an.
Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI Guntur Subagja Mahardika menegaskan nilai-nilai kearifan lokal (local wisdom) menjadi nilai jual (selling point) yang dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara.
"Saba budaya Baduy dikembangkan tanpa harus menghilangkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal," ungkap Guntur Subagja saat "Ngawangkong Budaya Baduy, di kawasan Suku Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu 25 September 2021.
Dialog dihadiri langsung tokoh adat Suku Baduy, Jaro Saija, Ki Mursid dan dua tokoh asli Baduy lainnya, bersama Guntur Subagja Mahardika (Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI), Agus Setiawan (Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten), Dedi "Miing" Gumelar (Pemerhati Budaya), Komjen Pol Purn Dwi Priyatno (Tokoh Masyarakat), dan Muhammad Hasan Gaido (Praktisi Bisnis Pariwisata), serta dipandu moderator A Yani (Pemerhati Budaya Baduy).
Guntur Subagja mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang dalam acara kenegaraan peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia menggunakan pakaian adat Baduy.
Ini merupakan apresiasi Presiden Jokowi terhadap budaya dan masyarakat Baduy.
Dukungan dan perhatian Presiden tersebut, kata Guntur, dapat menjadi momentum membangkitkan pariwisata budaya Baduy khususnya, serta promosi pariwisata Banten dan pariwisata Indonesia.
Guntur menjelaskan Bapak Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong pariwisata tumbuh untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan di tengah pandemi covid-19.
Bangkitkan Pariwisata Baduy dengan Kearifan Lokal - Kabar Banten - Pikiran Rakyat
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar