Rechercher dans ce blog

Senin, 23 Agustus 2021

Aloysius Giay: Vaksinasi di Papua Harus Sesuai Kearifan Lokal - KabarPapua

KABARPAPUA.CO, Kota Jayapura– Direktur RSUD Jayapura, drg Aloysius Giay menyebutkan vaksinasi menurut WHO, lembaga kesehatan PBB adalah pilihan hak asasi setiap manusia. Menurutnya vaksin tak boleh ada pemaksaan.

“Tapi orang lain yang kita jumpai juga memiliki hak hidup sehat. Jadi yang diminta di sini adalah kita ataupun orang lain jangan sampai jadi sumber penularan sumber penyakit bagi orang lain, sebab orang lain juga perlu hidup sehat, sehingga tak terjadi penularan,” katanya, dalam Webinar Sinkronisasi Peran Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat terhadap Kebijakan Pemerintah Demi Keutuhan Bangsa dengan tema Vaksinasi Covid 19 Dalam Kacamata Iman Kristiani yang digelar IKatan Alumni Jawa Timur di Tanah Papua yang dilaksanakan Sabtu, 21 Agustus 2021.

Dalam webinar itu, walaupun ia sudah diganti, namun sampai saat ini dirinya masih sebagai Kepala RSUD Jayapura, sebelum adanya serah terima jabatan. “Saya masih menandatangani surat-surat dan mungkin 1-2 hari ini saya sertijab. Jadi, sampai hari ini, saya masih berstatus Kepala RSUD Jayapura,” tegas Aloy.

Ia memaparkan data yang dimilikinya, sejak Januari hingga Juni, pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Jayapura, justru lebih banyak orang asli Papua (OAP) dibandingkan non OAP.  

Datanya itu OAP ada 30 orang dengan rincian laki-laki 18 orang, 12 orang perempuan. Sementara non OAP yakni 23 orang yakni laki-laki 11 orang dan perempuan 12 orang. 

“Artinya OAP yang tak percaya adanya Covid-19, nyatanya ada pasien OAP yang dirawat di rumah sakit. Jadi, jangan lagi beranggapan Covid-19 tak menyasar OAP dan itu hoaks. Kondisi riil, ada juga hamba Tuhan (pendeta) yang dirawat akibat Covid-19. Tapi data yang saya pegang belum lengkap,” katanya. 

Alo juga menyebutkan pasien Covid-19 yang meninggal adalah kebanyakan yang belum menerima vaksin dan memiliki penyakit komorbid.  “Sosialisasi harus dilakukan semua pihak, termasuk masyarakat menerapkan prokes,” katanya. 

Vaksinasi di Papua 

Dirinya berharap vaksinasi yang dilakukan di Papua disesuaikan dengan kearifan lokal setempat. Sebab pemahaman masyarakat di Jawa berbeda dengan di Papua atau di tempat lainnya. “Harapannya dengan kearifan lokal yang dipahami, maka wajib vaksin dapat dilakukan. 

Alo menyebutkan sampai saat ini, perilaku hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat Papua masih sangat minim. “Lalu, bagaimana mau diberitahu soal vaksinasi lagi? Jika tak dibarengi dengan pemahaman lainnya,” jelasnya. 

Jikapun saat ini ada orang yang setelah vaksin meninggal ataupun cacat, itu adalah kondisi riil yang terjadi. 

“Jika ada masyarakat yang ketakutan berlebihan soal hoaks vaksin dan memiliki penyakit bawaan, saya anjurkan untuk melakukan medical cekup  terlebih dahulu, baru minta rekomendasi dokter apakah bisa vaksin atau tidak,” katanya. 

Aloysius juga berharap adanya MoU bersama antara pemerintah dan tokoh agama, guna membantu sosialisasi vaksinasi di tanah Papua. “MoU harus disertai dengan pembiayaan dan dievaluasi, efisiensi dalam program sosialisasi ini, sehingga program dapat transparan,” katanya.

Pasien Covid-19 Berkurang

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum menyebutkan vaksinasi memang tak boleh ada pemaksaan. Ia mencontohkan di dalam keluarganya, sang istri adalah penentang vaksin, termasuk 2 anaknya yang tak mau di vaksin. Sementara 2 anak lainnya sudah di vaksin.”Tuhan kasih jalan, istri dan anak 4 anak saya kena Covid-19 dan syukurlah mereka sudah sembuh,” kata Aaron.

Dokter Aaron yang setiap hari berurusan dengan pasien Covid-19 hingga harus membantu pemakaman pasien Covid-19, menurutnya untuk beberapa minggu belakangan ini, jumlah pasien Covid-19 mulai berkurang di sejumlah rumah sakit.

“Palingan hanya tersisa 3-4 orang di bangsal rumah sakit. Berbeda saat bulan Juli lalu, banyak orang belum di vaksin, kasus Covid-19 sangat tinggi di Papua. Kami juga berduka, salah satu dokter di Merauke meninggal dunia karen Covid-19, dia memiliki penyakit bawaan dan juga belum di vaksin,” katanya. *** (Katharina) 

Adblock test (Why?)


Aloysius Giay: Vaksinasi di Papua Harus Sesuai Kearifan Lokal - KabarPapua
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...