Pemerintah daerah telah merekrut lebih dari 6.000 orang untuk menyajikan atraksi budaya memukau pada penyelenggaraan PON Papua
Jakarta (ANTARA) - Bupati Jayapura Mathius Awoitauw meyakini perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerahnya.
"Saya yakin PON ini akan membawa dampak ekonomi yang cukup, belum lagi di Kota Jayapura, belum lagi di kabupaten-kabupaten lain," katanya dalam diskusi daring FMB9 Kominfo yang dipantau di Jakarta, Sabtu.
Menurutnya, pemerintah daerah telah melatih warga di sekitar arena atau venue untuk memproduksi kuliner dan kerajinan tangan yang nanti akan dijual selama penyelenggaraan PON Papua.
Bahkan, Mathius mengatakan ada tiga kapal pesiar yang juga dipersiapkan untuk mengurai kemacetan di darat saat acara pembukaan dan penutupan pekan olahraga tersebut.
Selain itu, pemerintahan setempat juga telah menyiapkan minuman resmi untuk PON dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) yang diproduksi dari industri lokal di Jayapura.
"Peparnas sudah siap untuk menggunakan produk itu, tapi untuk PON sementara kami sedang negosiasi dengan panitia besar supaya benar-benar menggunakan produk lokal jangan bawa dari luar," ujar Mathius.
Selain penyiapan produk, lanjutnya, pihaknya juga telah bertemu dengan masyarakat adat di seluruh danau untuk menyambut api PON Papua.
Mathius menjelaskan penyelenggaraan pekan olahraga yang akan berlangsung di pesisir danau dan ada juga stadion termegah di pinggir danau, sehingga budaya lokal Papua harus ditampilkan dalam perhelatan tersebut.
Pemerintah daerah telah merekrut lebih dari 6.000 orang untuk menyajikan atraksi budaya memukau pada penyelenggaraan PON Papua.
"Keterlibatan mereka ini akan berpengaruh terhadap income karena mereka menyambut itu dalam rangka menyukseskan, panitia harus memberi insentif untuk atraksi-atraksi itu," ujar Mathius.
PON XX akan berlangsung di Papua pada 2-13 Oktober 2021 dengan melibatkan para atlet dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka akan bertanding pada 37 cabang olahraga dan 56 disiplin olahraga.
Pemerintah telah menyiapkan venue pertandingan berkelas dunia karena mayoritas arena itu sudah bertaraf Internasional dan resmi bersertifikat sesuai dengan induk organisasi dunia dari masing-masing cabang olahraga.
Venue olahraga tersebut tersebar di empat wilayah klaster, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.
Bahkan, venue di Papua tersebut juga ada yang diklaim menjadi yang terbaik di Indonesia, salah satunya Stadion Lukas Enembe yang menjadi arena utama PON Papua.
Stadion yang memiliki kapasitas lebih dari 40.000 penonton itu telah berstandar internasional sehingga bisa digunakan untuk kegiatan olahraga sekelas Olimpiade.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti menjelaskan pengelolaan venue-venue PON itu telah diserahkan kepada Pemerintah Provisi Papua.
Menurutnya, ada pola pengelolaan selanjutnya yang nanti akan dilakukan oleh Pemprov Papua melalui pembentukan UPTD yang telah disetujui Kementerian Dalam Negeri.
"Selama penyelenggaraan PON, pengeloaan sementara akan dilakukan oleh PB PON, sedangkan pasca-PON agar tidak mangkrak pengelolaan kami serahkan kembali kepada Pemerintah Provinsi Papua," kata Diana.
Selain membangun venue, Kementerian PUPR juga telah membangun beragam prasarana lain untuk mendukung PON dan Perpanas Papua seperti enam rumah susun, wisma atlet, pembangunan jalan baru dan peningkatan badan jalan, serta drainase dan sanitasi.
"Semoga pelaksanaan PON XX dan Perpanas XIV di Papua berjalan sukses, lancar, dan bermanfaat untuk kita semua di Indonesia," ucap Diana.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
COPYRIGHT © ANTARA 2021
PON Papua diyakini tingkatkan ekonomi masyarakat lokal - ANTARA
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar