Rechercher dans ce blog

Selasa, 13 Juli 2021

Pemerintah Iran Restui Aplikasi Biro Jodoh Lokal Mirip Tinder - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Iran merilis sebuah aplikasi biro jodoh khusus bagi generasi muda setempat pada Senin (12/7) kemarin.

Televisi pemerintah Iran melaporkan aplikasi itu bernama Hamdam yang dalam bahasa Persia memiliki arti "teman". Hamdam memungkinkan para penggunanya mencari dan memilih kekasih.

Menurut penjelasan dalam situs Hamdam, setiap pengguna wajib mengisi data identitas mereka dan menjalani tes kejiwaan sebelum bisa menjelajah aplikasi.


Ketika seorang pengguna dinyatakan cocok dengan pengguna lain, aplikasi akan memperkenalkan kedua keluarga bersama dengan seorang konsultan. Sang konsultan akan memantau dan mendampingi para pasangan itu sejak awal menikah sampai usia rumah tangga mereka mencapai empat tahun.

Setiap pengguna tidak dipungut biaya dalam menggunakan aplikasi itu. Situs Hamdam mengklaim aplikasinya memiliki pendapatan secara mandiri.

Kepala Departemen Siber Kepolisian Iran, Kolonel Ali Mohammad Rajabi, mengatakan Hamdam merupakan satu-satunya aplikasi kencan yang disetujui oleh negara.

Aplikasi kencan sangat populer di Iran. Namun, Rajabi menegaskan aplikasi kencan selain Hamdam tidak sah.

Hamdam dikembangkan oleh Institut Budaya Tebyan yang merupakan bagian dari Organisasi Propaganda Islam Iran. Situs web Hamdam mengklaim menggunakan kecerdasan buatan untuk menemukan pasangan.

Situs Hamdam menegaskan aplikasi itu hanya berlaku untuk kaum bujangan yang mencari pasangan dan ingin  membina rumah tangga secara permanen.

Kepala Tebyan, Komeil Khojasteh, mengatakan nilai-nilai keluarga di Iran terancam akibat pengaruh asing.

"Keluarga adalah target iblis dan (musuh Iran) berusaha memaksakan ide-ide mereka sendiri di atas (keluarga)," kata Khojasteh seperti dikutip AFP.

Khojasteh menuturkan Hamdam berupaya membantu para pengguna menciptakan keluarga yang harmonis.

Pembuatan aplikasi ini sejalan dengan kekhawatiran Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memperingatkan terhadap peningkatan usia pernikahan dan penurunan angka kelahiran di Iran.

Pada Maret lalu, parlemen Iran meloloskan RUU Pertumbuhan Populasi dan Keluarga. Dalam beleid itu, pemerintah akan menawarkan insentif keuangan yang signifikan untuk pasangan yang menikah dan memiliki niat mempunyai lebih dari dua anak.

Saat ini, RUU itu masih menunggu persetujuan dari Dewan Wali Iran yang bertugas memeriksa apakah beleid itu sesuai dengan hukum Islam dan konstitusi negara.

(rds/ayp)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)


Pemerintah Iran Restui Aplikasi Biro Jodoh Lokal Mirip Tinder - CNN Indonesia
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...