Rechercher dans ce blog

Kamis, 29 Juli 2021

923 Kasus Varian Lokal Indonesia B14662 Kini Dipantau WHO - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mencatat sejauh ini sudah ada 923 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 varian lokal Indonesia, B14662, yang teridentifikasi di nusantara.

Nadia mengatakan varian tersebut sudah teridentifikasi sejak November 2020 ada di sejumlah provinsi Indonesia. Ia juga membenarkan bahwa varian lokal tersebut masuk dalam kategori Alerts for Further Monitoring alias varian yang tengah dipantau perkembangannya oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Sampai saat ini ada 923 kasus sejak November 2020. Jadi, yang memberikan label alert itu WHO berdasarkan laporan dari negara-negara termasuk Indonesia," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/7).


Nadia menjelaskan bahwa varian B14662 tersebut tidak masuk dalam kategori varian yang menjadi perhatian (Variant of Concern/VoC) maupun varian yang menarik (Variant of Interest/VoI). Ia memaparkan bahwa WHO sejauh ini baru mengkategorikan varian Alfa, Beta, Gamma, dan Delta sebagai VoC. Sementara untuk VoI ada varian Eta, Iota, Kappa, dan Lambda.

WHO mendefinisikan, VoI merupakan kategori varian yang memiliki genom dengan mutasi yang menyebabkan perubahan asam amino yang terkait dengan kepekaan alat tes, telah terdeteksi di banyak negara, hingga teridentifikasi menyebabkan penularan pada komunitas.

Sementara VoC adalah varian yang memiliki peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologis, memiliki peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit klinis, bahkan mampu menurunkan efektivitas vaksin. Hanya saja masih sedikit bukti sehingga perlu penelitian lebih lanjut.

"Jadi [B14662] ini bukan VoC maupun VoI," tegas Nadia.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan juga mencatat per 27 Juli 2021 sudah ada 1.016 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 dari tiga varian yang digolongkan sebagai VoC oleh WHO. Rinciannya 60 kasus Alfa, 13 kasus Beta, dan 943 kasus varian Delta.

Dari ketiga VoC itu, varian Delta paling diwaspadai lantaran dinilai memiliki tingkat penularan yang tinggi dan agresif. Kemenkes bahkan menyebut, kecepatan penularan varian Delta memiliki kemampuan 6 kali dari varian Alfa, sehingga mampu menciptakan penularan yang eksponensial.

(khr/kid)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)


923 Kasus Varian Lokal Indonesia B14662 Kini Dipantau WHO - CNN Indonesia
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...