Rechercher dans ce blog

Kamis, 24 Juni 2021

Kementan Sebut Pangan Lokal Makin Diminati - Jurnas - Jurnas

Pentingnya diversifikasi pangan dengan mengoptimalkan potensi dan keragaman sumber daya pangan lokal sebagai salah satu strategi ketahanan pangan di tengah pandemi.

Croissant Singkong. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com – Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengatakan, saat ini semakin banyak yang meminati pangan lokal sebagai gaya hidup sehat.

"Salah satu hasil survei mengatakan, alasan utama orang mengurangi mengonsumsi nasi dan ke pangan lokal sumber karbohidrat nonberas adalah karena gaya hidup. Artinya konsumsi pangan lokal saat ini menjadi tren di kalangan masyarakat," ujar Agung dalam Webinar Diversifikasi Pangan pada Rabu (23/6).

Kecenderungan ini, lanjut Agung, mendukung masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan, dan tidak bergantung pada satu jenis pangan pokok saja.

"Negara kita ini terbesar ketiga di dunia yang memiliki keanekaragaman pangan. Kita punya sagu, kentang, talas, pisang, singkong, dan lainnya. Ada 77 jenis sumber karbohidrat yang dapat dimanfaatkan, belum lagi berbagai sumber protein, rempah, buah-buahan, dan sayuran," terang Agung.

"Pemanfaatan pangan lokal ini memberi kontribusi positif terhadap ketahanan pangan kita. Artinya kita terus mendorong masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan. Di samping itu, bahwa sebenarnya diversifikasi pangan ini membawa kita hidup lebih sehat," tambah dia.

Baca juga.. :

Chef Wira Hardiyansyah yang juga sebagai narasumber dalam webinar tersebut mengatakan, Zaman sekarang pangan telah menjadi gaya hidup, termasuk beragam pangan lokal serta inovasinya.

Berbagai olahan produk pangan lokal, lanjut dia, misalnya dari singkong mudah ditemukan dan menjadi inovasi yang mengikuti perkembangan zaman.

Sementara itu, pakar makanan sehat, Gwen Winarno mengajak masyarakat untuk menjadikan konsumsi pangan lokal untuk hidup lebih sehat.

"Perbanyak konsumsi bahan pangan lokal, ada banyak jenis karbohidrat yang menyehatkan, membantu meredakan inflamasi, yaitu umbi-umbian, contohnya singkong, kentang, talas, ini jenis karbo yang tinggi serat, baik untuk pencernaan, kaya vitamin dan mineral," ujarnya.

Dibeberapa kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo menekankan pentingnya diversifikasi pangan dengan mengoptimalkan potensi dan keragaman sumber daya pangan lokal sebagai salah satu strategi ketahanan pangan di tengah pandemi.

"Jadi pangan itu tidak harus beras, kita melakukan juga upaya diversifikasi pangan. Beberapa pangan lokal kita intervensi seperti singkong, talas, dan umbi-umbian lainnya," ujar Syahrul.

TAGS : Pangan Lokal Gaya Hidup Sehat Agung Hendriadi

Adblock test (Why?)


Kementan Sebut Pangan Lokal Makin Diminati - Jurnas - Jurnas
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...