Dalam diskusi virtual “Membawa cerita-cerita terbaik dari Indonesia ke dunia” dari Netflix, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Hilmar Farid, mengatakan pihaknya menyambut inisiatif platform tersebut dalam menghadirkan para kreator untuk berbagi gagasan dan masukan tentang bagaimana sektor kreatif dapat membawa lebih banyak cerita lokal ke dunia.
Baca juga: Pemerintah siapkan langkah bantu pekerja seni terdampak pandemi corona
"Industri kreatif di negara ini terus berkembang dan Indonesia sendiri begitu kaya dengan cerita-cerita menggugah yang bisa dibagi. Kami bangga bahwa cerita-cerita berkualitas seperti 'Ali & Ratu Ratu Queens' tidak hanya dinikmati oleh orang-orang di Indonesia, tapi juga memikat audiens di seluruh dunia. Kami berharap, seiring berjalannya waktu, akan ada lebih banyak lagi cerita-cerita dari Indonesia yang disukai oleh penonton di berbagai negara," kata Hilmar dikutip dari siaran resmi, Rabu.
Dalam diskusi itu, Malobika Banerji, SEA Content Director, Netflix, mengatakan Netflix percaya bahwa cerita-cerita yang menggugah bisa datang dari mana saja dan disukai di mana saja. "Ini seringkali dimulai dengan keinginan para sineas sendiri untuk membuat cerita yang menarik dan autentik."
"Ali & Ratu Ratu Queens" merupakan contoh yang baik akan cerita otentik yang dapat beresonansi dengan siapapun yang pernah pindah ke negara lain dan menemukan ratu-ratu mereka sendiri. Indonesia sungguh kaya akan cerita-cerita lokal, budaya dan kreator berbakat dan kami sangat gembira telah diberi kesempatan untuk menemukan dan membagi cerita-cerita tersebut ke dunia.”
Baca juga: "Ali & Ratu Ratu Queens", sebuah pencarian tentang arti keluarga
Menurut survei yang dirilis Kantar dan The Trade Desk, konten lokal memegang peranan penting dalam meningkatkan penggunaan OTT secara signifikan. Di Indonesia sendiri, tayangan lokal merupakan konten yang paling banyak ditonton pengguna layanan streaming dengan persentase sebanyak 43 persen, disusul oleh konten Korea dengan 42 persen. Semakin populernya layanan streaming di negara ini menjadi peluang emas bagi industri film lokal untuk membuat cerita-cerita menggugah yang relevan dengan penonton di berbagai negara.
Muhammad Zaidy, Produser ARRQ dari Palari Films mengaku sangat bangga telah diberi kesempatan oleh Netflix untuk menyampaikan pesan melalui "Ali & Ratu Ratu Queens" bahwa ada lebih dari satu cara untuk menemukan dan menjadi sebuah keluarga dan itu adalah sesuatu yang patut dirayakan. "Namun demikian, setiap kali kami membuat film, fokus kami tidak semata untuk menjadikannya global; yang terpenting adalah berusaha sebaik mungkin membuat cerita yang menurut kami penting untuk diceritakan dan dapat beresonansi dengan banyak orang. Selalu jujur dan tulus dan fokus pada pembuatan cerita dan karakter dan yang lainnya akan mengikuti."
Dengan adanya platform streaming yang tersedia dan tertarik untuk menghadirkan cerita-cerita lokal, ini disebut sebagai saat yang paling mengasyikkan untuk menjadi kreator lokal di Indonesia.
Baca juga: Iqbaal Ramadhan dan Aurora Ribero bahas persahabatan di film baru
"Sekarang kita sudah memiliki platform untuk membantu kita menjangkau penonton yang lebih luas; langkah berikutnya yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan kemampuan bercerita kita untuk dapat berbicara di pasar internasional. Kuncinya adalah relevansi, yang bukan berarti membuat cerita-cerita yang relevan bagi audiens global, tapi seringkali cerita-cerita tentang isu-isu spesifik dan mendalam seperti manusia, ekspresi dan koneksi emosional," kata Produser Shanty Harmayn dari BASE Entertainment.
Sejak kehadirannya di Indonesia pada 2016, Netflix terus berkontribusi terhadap perkembangan industri film di Indonesia melalui kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan untuk membawa cerita-cerita terbaik dari Indonesia ke penonton global.
“Kadang ada kesalahpahaman bahwa sebuah cerita harus memiliki unsur ‘internasional’ supaya dapat menarik perhatian penonton global. Namun, berdasarkan pengalaman kami, sebenarnya yang dicari adalah cerita-cerita yang otentik. Kami melihat industri film Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan kami selalu mencari peluang untuk dapat mendukung sineas Indonesia dalam menyampaikan cerita unik dan menggugah yang mereka miliki serta meningkatkan kapasitas para kreator; diskusi ini merupakan bagian dari komitmen tersebut,” kata Malobika.
Baca juga: Kisah "Ratu Ratu Queens" syuting di New York
Baca juga: Iqbaal Ramadhan mengaku ada kemiripan dengan tokoh Ali
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2021
Autentik, kunci cerita lokal bisa diterima penonton global - ANTARA
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar