Rechercher dans ce blog

Kamis, 24 Juni 2021

8 Tips Mulai Diversifikasi Pangan Lokal Harian, Tidak Cuma Makan Nasi Halaman all - KOMPAS.com

KOMPAS.com – Konsumsi pangan lokal harian yang bervariasi tak hanya bisa memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh.

Namun, kita juga bisa membantu mendukung aktivitas para petani dan produsen pangan lokal agar bisa terus berproduksi.

Indonesia memiliki banyak sekali jenis pangan lokal. Indonesia memiliki jumlah keanekaragaman hayati terbesar nomor tiga di dunia.

Ada sekitar 77 jenis karbohidrat, 75 jenis protein, 110 jenis rempah, 40 jenis bahan pangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, dan masih banyak lagi jenis pangan lainnya.

Bahan pangan tersebut pun mudah ditemukan di pasaran.

Baca juga: Apa Itu Sorgum? Alternatif Makanan Pokok Selain Beras

Tak sulit sebenarnya untuk memperoleh bahan pangan lokal untuk konsumsi sehari-hari. Hal tersebut yang coba disampaikan oleh Holistic Health Coach Gwen Winarno.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

“Sehari-hari saya dan keluarga konsumsi pangan lokal. Itu 85-90 persen. Sisanya itu paling hal-hal yang tidak ditanam di Indonesia,” kata Gwen. 

Ia menjadi pembicara dalam acara Webinar Diversifikasi Pangan Lokal Seri 2: Gaya Hidup Sehat, Kekinian dengan Pangan Lokal pada Rabu (23/6/2021).

Berikut tips memulai diversifikasi pangan harian dari Gwen Winarno. 

Ilustrasi oatsShutterstock/Vladislav Noseek Ilustrasi oats

Pertama, adalah memastikan makanan yang dikonsumsi kaya akan nutrisi dan juga seimbang. Konsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks.

Karbohidrat kompleks itu contohnya enggak hanya beras, banyak sekali. Ada oats, umbi-umbian, jagung, kacang-kacangan, biji-bijian,” tutur Gwen.

Selain itu, sayur dan buah juga termasuk bahan pangan yang mengandung banyak karbohidrat kompleks. Asupan tersebut sangat baik untuk tubuh manusia.

Baca juga: Cara Membuat Nasi dari Umbi Gembili, Pengganti Nasi buat Diet

“Ada yang bilang, saya enggak mau makan karbo atau saya makan karbo rendah. Enggak mungkin, karena kita perlu makan sayuran yang banyak,” imbuh dia.

2. Kurangi karbohidrat sederhana

Sebaiknya kurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak karbohidrat sederhana. Misalnya, jus buah yang sudah diolah, roti, kue-kue, dan lainnya.

3. Protein yang berkualitas

Selain karbohidrat, konsumsi protein berkualitas juga sangat penting bagi tubuh.

Protein tak hanya berasal dari hewani saja seperti ikan, daging, dan telur. Namun bisa juga dari sumber nabati, misalnya, tempe, tahu, dan biji-bijian.

Baca juga: Mencoba Nasi Sorgum, Alternatif Nasi Padi untuk Makanan Pokok

ilustrasi buah kelapaPIXABAY/ASTAMA81 ilustrasi buah kelapa

4. Konsumsi lemak sehat

“Ibu-ibu biasanya kalau sudah ada kata-kata ‘lemak’ itu kita enggak mau. Padahal ada lemak bagus dan diperlukan oleh tubuh,” ujar Gwen.

Baca juga: Mencoba Nasi Sorgum, Alternatif Nasi Padi untuk Makanan Pokok

Selanjutnya, adalah konsumsi lemak sehat. Lemak sehat sangat penting dan diperlukan oleh tubuh.

Salah satu sumber lemak sehat yang mudah ditemukan di Indonesia adalah produk dari kelapa, dari minyak kelapa, daging kelapa, hingga air kelapa. Semuanya merupakan lemak sehat.

5. Minum air putih

Konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup dalam sehari juga sangat penting bagi tubuh.

Gwen menyarankan untuk meminum paling sedikit dua liter air per hari agar nutrisi tubuh tetap terjaga.

Baca juga: Cara Cungkil Daging Kelapa agar Hasilnya Maksimal dan Bersih

6. Hindari makanan pemicu inflamasi

Gwen juga mengaku menghindari makanan pemicu inflamasi. Menurutnya, inflamasi pada tubuh adalah salah satu penyebab besar berbagai macam pennyakit.

“Seperti makanan yang diolah berlebihan. Fast food, junk food, gula, gluten, produk dairy susu-susuan. Ini untuk kebanyakan orang memicu inflamasi dan sebaiknya dihindari,” tegas Gwen.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

7. Makanan yang baik untuk pencernaan

Alternatifnya, kamu bisa mengonsumsi lebih banyak makanan yang baik untuk pencernaan. Kebanyakan inflamasi, kata Gwen, terjadi karena ketidakseimbangan dalam pencernaan.

Tubuh manusia memerlukan banyak makanan berserat. Seperti buah, sayur, dan juga umbi-umbian.

Kamu juga bisa mengonsumsi makanan yang difermentasi lebih dahulu. Makanan fermentasi seperti tape atau tempe memiliki kandungan probiotik yang sangat bagus untuk pencernaan.

“Enggak perlu mahal-mahal beli suplemen probiotik. Paling bagus dapat dari whole foods, dari bentuk utuhnya,” papar Gwen.

Baca juga: Hari Tempe Nasional, Coba 21 Resep Olahan Tempe Favorit Ini

8. Di mana memperoleh bahan pangan lokal?

Sekarang ini, sangat mudah untuk memperoleh bahan pangan lokal. Kamu tak hanya bisa menemukannya di pasar atau supermarket konvensional.

Namun, banyak juga produsen yang memasarkan produknya melalui media sosial atau marketplace online.

Kamu hanya perlu menyesuaikannya dengan kebutuhan serta bujet yang kamu miliki.

Baca juga: Apa Itu Beras Analog? Alternatif Beras Padi yang Sehat

Kamu juga bisa memilih bahan pangan lokal yang sudah diolah jadi sesuatu yang lebih kekinian agar terasa lebih menyenangkan.

“Banyak opsi makanan gluten free yang lokal. Singkong misalnya, produk turunannya banyak banget yang sangat praktis untuk gaya hidup zaman sekarang yang super sibuk," kata Gwen. 

Ia mencontohkan ada mi instan, pasta, keripik, cookies, dan tepung masak.

Adblock test (Why?)


8 Tips Mulai Diversifikasi Pangan Lokal Harian, Tidak Cuma Makan Nasi Halaman all - KOMPAS.com
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...