KOMPAS.com – Banyak pangan lokal yang bisa menjadi sumber karbohidrat pengganti nasi.
Selain lebih sehat, bahan pangan lokal ini juga sangat mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang terjangkau.
“Ada belanja online jadi enggak perlu repot. Kalau mau ke pasar pun pilih bahan-bahan pengganti nasi,” kata Travelling Chef Wira Hardiyansyah.
Baca juga: 8 Tips Mulai Diversifikasi Pangan Lokal Harian, Tidak Cuma Makan Nasi
Ia menjadi pembicara dalam acara Webinar Diversifikasi Pangan Lokal Seri 2: Gaya Hidup Sehat, Kekinian dengan Pangan Lokal pada Rabu (23/6/2021).
Setiap pangan lokal ini memiliki kandungan nutrisi yang baik seperti protein, mineral, vitamin, karbohidrat, dan juga tanpa lemak. Cocok untuk melengkapi nutrisi tubuh kamu.
1. Kembang Kol
Kembang kol bisa menjadi makanan pengganti nasi karena dapat memberikan sensasi kenyang dalam jangka waktu yang lama.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Kembang kol juga memiliki nutrisi yang sangat baik dan diperlukan oleh tubuh, misalnya, protein, mineral, vitamin, karbohidrat lembut, dan tanpa lemak.
Baca juga: Cara Membuat Nasi Tanpa Beras, Pakai Kembang Kol Saja
2. Kentang
Kentang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Manfaat untuk kesehatan pun cukup baik.
Kentang mengandung nutrisi seperti vitamin C, vitamin B, zat besi, kalsium, kalium, hingga serat.
3. Talas
Talas merupakan bagian dari umbi-umbian yang memiliki beragam manfaat kesehatan, di antaranya menurunkan risiko terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan hipertensi.
Talas juga mudah diolah, cukup cirebus atau dikukus saja juga sudah punya rasa yang enak.
4. Jagung
Dalam setiap 100 gram jagung, terkandung 345 kalori. Selain itu, nutrisi pada jagung juga sangat banyak.
Ada vitamin A, vitamin B, dan juga vitamin E. pada jagung Selain jagung segar, kamu juga bisa mengonsumsi olahan jagung yakni tepung jagung yang fleksibel.
Wira mencontohkan, bisa mengolah jagung segar dan juga tepung jagung menjadi telur dadar jagung.
Sajian tersebut tak perlu lagi disantap bersama nasi karena sudah mengandung cukup banyak sumber karbohidrat di dalamnya.
Baca juga: Tips Olah Sukun agar Getahnya Hilang dan Matangnya Pas
5. Sukun
Sukun juga memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi. Sukun mudah diolah, cukup dikukus atau digoreng saja sudah menghasilkan rasa yang enak.
Sukun juga mengandung senyawa flavonoid yang sangat bermanfaat untuk memelihara kesehatan ginjal dan jantung.
6. Ubi Jalar
Ubi jalar bisa menjadi asupan vitamin A dan vitamin C hingga mencapai 61 persen kebutuhan harian tubuh.
Ubi bisa diolah menjadi berbagai macam sajian tak hanya dikukus atau digoreng saja, misalnya, mi ubi, keripik ubi, bobbi (boba ubi) dan lainnya.
7. Telur
Telur sangat fleksibel untuk diolah jadi penganan apa pun. Bahan pangan yang satu ini juga mengandung vitamin yang baik. Seperti folat, asam lemak, zat besi, dan omega 3.
Kandungan kalori dalam satu telur juga hanya 60-70 kalori saja.
Baca juga: 8 Mitos Telur, Apa Tanggal Kedaluwarsa Telur Berlaku?
8. Singkong
Singkong mengandung nutrisi yang dipercaya bisa menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Singkong juga memiliki indeks glikemik yang cukup rendah, sehingga baik untuk penderita diabetes dan juga bagi kamu yang sedang menjalani program diet.
Baca juga: Cara Membuat Keripik Ubi agar Renyah dan Lebih Sehat
Singkong merupakan salah satu bahan pangan lokal yang bisa diolah jadi sajian yang sangat beragam.
Beberapa olahan singkong yang banyak ditemukan di pasaran adalah gaplek, tape, keripik, gethuk, kolak, beras analog, onggok, dan lainnya.
9. Kacang Hijau
Kacang hijau mengandung banyak vitamin A, vitamin B1, vitamin C, asam lemak omega 3, omega 6, asam folat, karbohidrat, serat, dan protein.
Baca juga: Resep Bubur Kacang Ijo Tanpa Santan, Camilan untuk Pasien Covid-19
10. Kacang Kedelai
Kedelai mengandung hampir 40 persen protein dan 20 persen minyak. Kedelai bisa digunakan sebagai bahan makanan, suplemen, dan juga keperluan industri lain seperti dibuat jadi tempe.
10 Pangan Lokal Pengganti Nasi, Mudah Ditemukan di Pasar - Kompas.com - KOMPAS.com
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar