Bisnis.com, SURABAYA - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (disbudpar) Jawa Timur akan mengoptimalkan potensi wisatawan Nusantara (wisnus) atau wisatawan lokal di sekitar daerah daya tarik wisata (DTW) di saat adanya larangan mudik untuk pencegahan penularan Covid-19.
Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto mengatakan meskipun ada pembatasan pergerakan orang atau mudik dalam momen Ramadan dan Idulfitri, tetapi destinasi wisata bisa mengoptimalkan wisatawan lokal di sekitarnya.
“Dengan adanya pembatasan tetap kita ikuti, tetapi sektor pariwisata bisa memutar orang yang ada di sekitarnya. Nah biasanya yang akan lebih unggul adalah desa wisata dengan produk dan keunggulan masing-masing. Harapannya, orang yang tidak mudik ini berwisata di dekatnya,” jelasnya, Minggu (18/4/2021).
Dia mengatakan, adanya larangan mudik juga tidak akan terlalu banyak berpengaruh terhadap destinasi wisata karena selama ini wisnus yang berkunjung ke sejumlah DTW cukup tinggi bahkan saat masih pandemi seperti sekarang.
“Saya pikir kalau sekarang walau belum ada mudik, ada sekitar 10 juta lebih wisnus berkunjung ke tempat wisata kita. Penduduk Jatim yang tinggal di luar Jatim kan hadirnya di waktu-waktu penting, sebelum dia hadir sudah banyak kunjungan wisata yang ada di daerah itu sendiri,” katanya.
Berdasarkan data Disbudpar Jatim, jumlah kunjungan wisnus di sejumlah destinasi wisata di Jatim sepanjang 2020 mencapai 22.497.857 kunjungan. Jumlah itu turun dibandingkan 2019 yang mampu mencapai 82.561.561 kunjungan.
Pada Desember 2020 atau pada masa libur Natal Tahun Baru, jumlah DTW yang re-opening sebanyak 784 DTW yang terdiri dari 341 wisata alam, 123 wisata buatan, 247 wisata budaya, dan 36 desa wisata.
Namun pada Januari--Februari 2021 yang merupakan masa PPKM, jumlah DTW yang buka yakni sebanyak 481 DTW yang terdiri dari 153 wisata alam, 30 wisata buatan, 69 wisata budaya dan 14 desa wisata.
Sinarto menambahkan meskipun sektor pariwisata membuka diri selama momen libur Lebaran, tetapi akan tetap memperhatikan syarat protokol kesehatan dengan pembatasan kapasitas.
“Problem paling penting adalah sehat, untuk itu kita harus berkolaborasi dengan kota/kabupaten agar pariwisata ini nyekrup dengan kesehatan,” imbuhnya.
Disbudpar Jatim Optimalkan Potensi Wisatawan Lokal - Jawa Timur - Bisnis.com
Kelanjutan artikel disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar