Rechercher dans ce blog

Senin, 15 Maret 2021

Performa Apik, Institusi Asing & Lokal Akumulasi Saham IRRA Market - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) tahun ini manargetkan bisa merealisasikan proses transformasi bisnisnya menjadi manufacturer dan innovator peralatan medis melalui akuisisi terhadap PT Oneject Indonesia (OJI) yang merupakan sister company perseroan.

Pasca masuknya OJI , IRRA akan memiliki fasilitas produksi alat kesehatan yaitu Jarum Suntik dengan kapasitas 1,2 miliar jarum suntik ADS dan Safety Needle per tahun. Selain jarum suntik, nantinya fasilitas produksi ini juga akan digunakan untuk memproduksi alat kesehatan lainnya termasuk untuk lokalisasi produk Antigen Test Panbio milik Abbot.

Agresifnya perseroan untuk ekspansi bisnis di sektor kesehatan dan baiknya performa keuangan yang dimiliki, disambut baik oleh investor asing di bursa. Sampai di pekan pertama Maret tahun ini, Investor Asing telah mencatatkan posisi beli bersih (Net Buy) sebesar Rp41,54 miliar (YtD).


Akumulasi beli bersih investor asing juga terjadi di saham-saham sektor kesehatan lainnya seperti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA). Namun di emiten PT kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Tempo Scan Pasific Tbk (TSPC) dan PT Merk Tbk (MERK) investor asing membukukan posisi jual bersih (Nett Sell).

Saat dihubungi CNBC Indonesia, Direktur Keuangan IRRA Pratoto Raharjo membenarkan terjadinya peningkatan kepemilikan investor asing di Perseroan. Pada akhir Desember porsi investor asing baru mencapai 9,3 juta lembar sementara di Februari 2021 naik menjadi 12,5 juta lembar dan kembali meningkat sampai awal pekan Maret menjadi 25 juta lembar.

"Di laporan bulanan KSEI terlihat di tahun ini ( per Februari) terjadi peningkatan kepemilikan investor asing yang didominasi institusi asing seperti lembaga Dana Pensiun. Dan di minggu I Maret asingnya nambah banyak, jadi sampai pekan pertama Maret porsi asing institusi sudah mencapai 21,2 juta lembar atau 7,1% dari Free float naik dibandingkan posisi Desember 2020 sebesar 1,1%. Jadi kalau di total kepemilikan institusi di IRRA baik institusi lokal maupun asing sudah mencapai 49,7 juta lembar atau 16,6% dari total free float IRRA saat ini sebanyak 300 juta lembar " ujar Pratoto.

Melihat minat investor asing tersebut, manajemen IRRA semakin bersemangat lagi untuk bisa kembali merealisasikan target-target dan pencapaian yang lebih baik lagi, termasuk untuk realisasi transformasi bisnis mereka. Tahun ini, Perseroan memasang target pertumbuhan mencapai 80%- 100% atau bisa lebih tinggi dari kinerja pertumbuhan perseroan tahun lalu. Tahun 2020, Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 100% , dan pertumbuhan laba bersih sebesar 82,3% secara Year on Year (YoY).

IstFoto: Ist

Aksi korporasi yang terdekat dilakukan oleh Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk agenda pengesahan Laporan keuangan tahun buku 2020, Penetapan penggunaan laba dan penetapan susunan kepengurusan. Bersamaan dengan RUPST , Perseroan juga akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan salah satu agendanya adalah persetujuan rencana Perseroan untuk akuisisi PT Oneject Indonesia.


[Gambas:Video CNBC]

(dob/dob)

Let's block ads! (Why?)


Performa Apik, Institusi Asing & Lokal Akumulasi Saham IRRA Market - CNBC Indonesia
Kelanjutan artikel disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gibran Puji Ganjar yang Pakai "Brand" Lokal, Yenny Wahid: Memang Suka dari Dulu - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud merespons positif soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Gib...